Bareskrim Ungkap Tujuh Fakta Pabrik Narkoba Bermodus Vape di Bali

  • Whatsapp
Polisi menunjukkan barang bukti narkoba yang diproduksi di laboratorium di Uluwatu, Bali, Selasa (19/11/2024). (Foto: Aryo Mahendro/detikBali)

3. Pelaku Pindah-pindah

Wahyu menjelaskan penemuan clandestine lab ini berawal dari temuan di Yogyakarta pada September 2024. Kemudian, polisi mendeteksi lab ada di kawasan Jakarta, Denpasar, baru akhirnya pelaku berhasil ditangkap di Uluwatu.

“Kemarin siang, setelah lalui pendalaman, kita lakukan penindakan, penggerebekan di tempat ini, di mana pada saat dilakukan penggerebekan kita bisa melakukan penangkapan terhadap empat orang pelaku yang semuanya adalah pekerja yang sedang melaksanakan proses pembuatan narkoba,” katanya.

Menurut Wahyu, laboratorium ini kerap berpindah-pindah. Dia menduga alasan pelaku berpindah-pindah untuk menghindari penangkapan.

“Vila ini disewa, secara harian, dengan harga Rp 2 juta per hari, tetapi bayarnya mingguan. Jadi tidak disewa langsung sekaligus, ini diperkirakan untuk memudahkan mereka ketika ada sesuatu mereka bisa pindah tempat, seperti di tempat lain begitu ketahuan atau ada indikasi dia merasa sudah ada yang curiga atau masyarakat curiga, mereka segera kabur,” katanya.

4. Samarkan Narkoba Lewat Pod untuk Vape

Komjen Wahyu menambahkan laboratorium ilegal narkoba atau clandestine laboratory itu membuat narkoba dalam bentuk cairan untuk vaping lewat pod. Dia menyebut hal ini dilakukan untuk menyamarkan narkoba.

“Dalam memproduksi hashish, para pelaku mengekstrak kandungan THC, jadi THC itu dalam ganja dengan perbandingan setiap 1.000 gram ganja diekstrak menjadi 200 gram hashish,” ucap Wahyu.

Dia mengatakan barang haram itu kemudian dikemas atau diisi ke dalam cartridge pod untuk vaping. Dia mengatakan hal ini dilakukan untuk menyamarkan narkoba.

“Adanya pengisian cartridge pod yang kalau dijual harganya tidak sama dengan yang dijual dengan pasaran biasa. Tapi ini adalah salah satu modus baru untuk memperkenalkan narkoba ke anak-anak muda yang memang sekarang lagi ngetren-lah menggunakan vape ini. Oleh karena itu, hati-hati, jangan sampai yang diisap adalah barang terlarang seperti ini karena dicek urine juga akan positif,” ucap Wahyu.

Dia mengatakan metode ini dilakukan untuk mempermudah pemasaran narkoba. Dia mengajak semua pihak berhati-hati agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.

“Kan kalau ada rekan kita nge-vape kita juga tidak curiga juga apa isinya di dalam ini. Karena itu sama-sama kita berhati-hati terhadap penggunaan ini,” ujarnya.

Berita terkait