Misalnya, data terimput sementara 76 persen di PDIP. Bahwa warga Palu yang datang memilih ke TPS hanya 32 persen. Di Donggala hanya 14 persen. Parigi Moutong 47 persen. Dan Sigi 16 persen. ‘’Semua ini adalah wilayah yang menjadi basis kemenangan Cudy. Apakah ini sengaja kita sedang mencari Mens Rea. Niat jahat dari pelaku kejahatan. Ini rencana jahat kalau benar dilakukan. Kini akibatnya sudah kelihatan,’’ terangnya Jumat, 29 Nopember 2024.
Jubir Cudy-Agusto juga menilai terbitnya PKPU Nomer 17 tanggal 23 Nopember, empat hari sebelum pencoblosan itu bukti otentik pelaksanaan C Pemberitahuan ke pemilih menjadi amburadul. ‘’Ketua koalisi Pak Muharam saja menerima C pemberitahuan malam hari sebelum pencoblosan pagi. Jelas ketentuannya, C pemberitahuan harus dibagikan tiga hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara. Siapa yang bisa memainkan ini seolah olah ini bukan masalah fatal? Rakyat silahkan menilai,’’ tandasnya.
Katanya, sejak awal memang Paslonnya banyak mengalami hambatan, rintangan dan upaya – upaya yang kurang adil, dan setara dalam pennelenggaraan Pilkada. Laporan dugaan pelanggaran ke Bawaslu juga saat ini sedang dikritisi timses dan relawan. ‘’Di belakang Cudy ada semangat militan berjuang. Kalau tidak profesional ya harganya mahal,’’ ujarnya berkali – kali. ***