Konten Sampah Makin Dominan, di Tengah NET TV Bubar

  • Whatsapp
Ilustrasi NET TV dan MD Entertainment. Foto: Kultur Domestik

Memotivasi penonton untuk bekerja di media

Kekaguman Hanif dengan tayangan-tayangan di NET TV memotivasinya untuk membuat media sendiri. Sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi di UPN Veteran Jawa Timur, Hanif ingin seusai kuliah bisa membuat tayangan yang berkualitas.

Hanif yang tertarik di bidang Jurnalistik mengagumi program seperti 86. Suatu acara yang menunjukkan realitas kriminal dan bekerjasama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

“Konten jurnalistiknya dikemas dengan tidak membosankan, di mana ada POV penegakan hukum yang menunujukkan kondisi remaja bahkan masyarakat kita rupanya masih jauh dari kata baik,” kata dia.

Senada dengan Hanif, Dhea (23) yang juga penggemar NET TV mengaku ingin bekerja di industri tersebut. Alumni Jurusan Ilmu Komunikasi di UPN Veteran Jawa Timur itu tertarik dengan kualitas produksi dan atmosfer kerjanya.

“Saya pingin banget dulu bekerja di NET TV karena ingin berkontribusi, menciptakan program-program berkualitas yang dapat menginspirasi penonton,” ujar Dhea.

Menurut Dhea, tayangan di stasiun televisi swasta tersebut terbilang fresh dan relevan dengan anak muda. Mulai dari konsep acara, pengambilan gambar, dan keterbukaan ruang untuk menghadirkan ide-ide kreatif.

Begitu juga dengan Rimaya (23). Alumni Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) itu mengaku tertarik bekerja di NET TV setelah melihat program The East. Sebuah acara yang menyajikan cerita komedi tentang kehidupan di balik layar para pekerja TV program Entertainment News.

“Dari situ muncul ketertarikan, pokoknya aku harus jadi pegawai NET TV. Mangkanya, aku jadi suka dunia media, audio visual, narasi, yang juga mendorongku masuk Ilmu Komunikasi,” kata Rima. ***

Sumber: mojok.co

Berita terkait