Aparat Malaysia Tembak Mati Pekerja Migran Indonesia

  • Whatsapp
© Copyright (c) 2016 TEMPO.CO

Jakarta,- Sebanyak lima warga negara Indonesia (WNI) pekerja migran ditembak aparat Malaysia. Satu di antaranya tewas. Kajadian ini bukan yang pertama, tapi sudah kerap kali terjadi. Bagaimana sikap Presiden Prabowo Subianto saat bertemu Perdana Menteri Malaysia?

Seorang WNI yang diduga hendak keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal dikabarkan tewas ditembak oleh personel APMM di Perairan Tanjung Rhu Selangor pada Jumat. Peristiwa ini juga menyebabkan beberapa WNI lainnya mengalami luka-luka.

Dalam pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim masalah penembakan tidak disebut, namun keduanya bersepakat untuk menyelesaikan masalah-masalah bilateral Indonesia-Malaysia, termasuk terkait persoalan tenaga kerja.

Sekretariat Presiden di Jakarta, menginformasi bahwa kesepakatan itu berlangsung saat Presiden Prabowo dan Anwar Ibrahim melakukan pertemuan bilateral di Twin Tower Petronas, Kuala Lumpur Malaysia, Senin.

“Kita akan selesaikan masalah-masalah bilateral. Masalah tenaga kerja pun kita sepakat untuk kita tertibkan. Semua bidang kita sudah sepakat untuk meningkatkan kerja sama,” kata Presiden Prabowo, seperti dikutip dari Antara.

Lebih lanjut Presiden mengatakan bahwa pertemuan ini juga membahas terkait kelapa sawit di mana kedua negara adalah produsen terbesar dunia dengan menguasai sekitar 80 persennya.

“Kita juga produsen kelapa sawit terbesar antara Indonesia dan Malaysia. Mungkin kita produksi 80%, dan ternyata kelapa sawit menjadi komoditas yang sangat penting. Setiap saya ke negara-negara tertentu mereka selalu mengatakan perlu kelapa sawit. Mesir, India, Pakistan, semua,” katanya.

Kunjungan Prabowo ke Malaysia ini adalah untuk memenuhi undangan Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim.

Kedatangan Prabowo diterima dengan upacara jajar kehormatan di Lapangan Parade Istana Negara itu diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan kedua negara, diikuti dengan dentuman meriam tanda penghormatan sebanyak 21 kali.

Setelah upacara tersebut, Prabowo menghadiri audiensi dengan Sultan Ibrahim, di mana ia juga dianugerahi Darjah Kerabat Johor Yang Amat Dihormati I (The Most Esteemed Order of the Johor Royal I).

Berita terkait