Khawatir Puasa Ramadhan Akan Picu Gangguan Pencernaan? Ini Penjelasannya…

  • Whatsapp
Apakah Puasa Ramadhan Picu Gangguan Pencernaan? Puasa Ramadhan sering kali dianggap sebagai pemicu gangguan pencernaan. Sebenarnya, itu karena pola makan yang keliru salam menjalankan ibadah.(Shutterstock/SewCream)

Menghindari makan berlebihan

Untuk mencegah gangguan pencernaan selama puasa Ramadhan, menghindari makan berlebihan adalah hal yang penting, meski mungkin sulit.

Makan berlebihan dapat menyebabkan kram perut dan refluks asam yang parah, yang berisiko merusak tenggorokan dalam jangka waktu yang lama.

Anda bisa mengaturnya dengan makan makanan ringan di awal berbuka puasa. Sementara itu, Ifa menyarankan, memilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks saat berbuka dan sahur untuk menghindari energi cepat hilang dan memberikan rasa kenyang lebih lama.

Karbohidrat kompleks dilepaskan secara perlahan-lahan oleh tubuh untuk dicerna. Makanan sumber karbohidrat kompleks, seperti buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, gandum utuh dan polong-polongan.

Minum banyak air putih

Selama puasa Ramadhan, Anda perlu memerhatikan tubuh Anda tetap terhidrasi dengan baik. Caranya adalah dengan banyak minum air putih selama berbuka dan sahur.

Hidrasi tubuh yang cukup membantu melancarkan pencernaan dan mendukung kesehatan lainnya. Jika dehidrasi, Anda berisiko mengalami sembelit, sakit kepala, dan nyeri punggung.

Kurang mengkonsumsi air putih selama puasa juga akan berpengaruh terhadap naiknya asam lambung. Ifa mengatakan bahwa faktanya, sebagian besar orang yang mengeluhkan gangguan pencernaan ternyata memang kurang minum air putih.

Kebutuhan rata-rata orang dewasa minum air setiap hari adalah 8 gelas atau sekitar dua liter. Selama puasa Ramadhan, kebutuhan itu bisa diatur dengan minum setidaknya 4 gelas ketika berbuka dan 4 gelas saat makan sahur.

Berita terkait