Sebaliknya, saat Matahari berada tepat di atas kita, Matahari akan tampak lebih putih, karena cahaya biru memiliki lebih sedikit atmosfer yang harus dihamburkan untuk mencapai mata.
Selama gerhana Bulan, satu-satunya cahaya yang jatuh di Bulan (tidak termasuk cahaya bintang) adalah cahaya yang telah melewati atmosfer Bumi. Karena cahaya biru lebih mudah tersebar, sementara cahaya merah mengambil rute yang lebih langsung, hasilnya adalah Bulan bermandikan cahaya merah darah.
“Semakin banyak debu atau awan di atmosfer Bumi selama gerhana, Bulan akan tampak semakin merah. Seolah-olah semua Matahari terbit dan terbenam di dunia diproyeksikan ke Bulan,” kata NASA, dikutip dari IFL Science.
Tak seperti gerhana Matahari, tidak diperlukan peralatan khusus apa pun untuk melihat gerhana Bulan, meskipun kalian bisa memilih menggunakan teropong atau teleskop agar lebih jelas menikmatinya.