PEMBANGUNAN Daerah Sulawesi Tengah (Sulteng) saat ini patut dibanggakan pemerintah dengan melihat tingginya angka pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan Sulteng tercatat sebagai daerah peringkat kedua yang mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
Meskipun demikian, melesatnya pertumbuhan ekonomi Sulteng seolah menyisihkan ketimpangan masyarakat lokal. Artinya meskipun ekonomi tumbuh, hasilnya belum terdistribusi secara merata. Hal tersebut menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh kepemimpinan Anwar Hafid – Reny Lamadjido sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng.
Sulteng memang memiliki daya tarik tersendiri dengan berbagai potensinya. Di tahun 2024, perekonomian Sulteng yang dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp 376,95 triliun atau tumbuh sebesar 9,89% dibanding tahun sebelumnya.
Tingginya pertumbuhan ekonomi Sulteng ini adalah keberlanjutan yang berlangsung dalam beberapa tahun terakhir terutama setelah melewati masa pandemi COVID19.