Editor : Andono wibisono
sumber : Tim media gubernur
SULTENG – Provinsi Sulawesi Tengah dikenal sebagai Raksasa yang baru Bangun dari tidur. Atau The Giant Wakes Up From Sleep. Melejit investasi nomer empat di Indonesia. 2024 kisaran Rp181 triliun.
Gubernur Sulteng, Anwar Hafid belum genap 100 hari. Ia berjanji melakukan lompatan atas janji politik di masa kampanye. Dengan sembilan program prioritas. Salah satunya yang tahun pertama ia lakukan Berani Cerdas, dan Berani Sehat.
Rabu, 7 Mei 2025 saat kunjungan kerja Komisi II DPR RI, Gubernur Anwar menyebut ‘wilayahnya alami paradok’ SDA melimpah dan menjadi incaran dunia. Tapi angka kemiskinan masih 11 persen dan ada 89 desa belum teraliri listrik. Dan ada 606 desa belum dapat ‘signal’ komunikasi.
Olehnya, gubernur dan wagub Reny berharap kehadiran Komisi II DPR RI adalah awal yang baik di kepemimpinannya pertama kali menerima kunker DPR RI. ‘’Mohon komisi dua DPR RI ikut memperjuangkan fiskal kami dari dana bagi hasil dan regulasi yang jelas untuk merubah Sulteng lebih menyala, cerdas dan sehat,’’ terang bupati Morowali dua periode itu.
Gubernur Anwar Hafid didampingi oleh Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido, menyambut langsung rombongan yang dipimpin oleh Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda, Wakil Ketua Dede Yusuf, serta sejumlah anggota DPR RI lintas fraksi termasuk Longki Djanggola, Giri Ramanda, Shyntia Sandra Kusuma, Anang Susanto, Taufan Pawe, Agustina Mangade, Iwan Kurniawan, Sea Mustofa, Muhammad Khozin, Aus Hidayat Nur, dan Ateng Sutisna.
Turut hadir pula para bupati dan pejabat dari seluruh kabupaten/kota se-Sulteng, termasuk Bupati Tojo Una-Una, Wakil Bupati Morut, Wakil Wali Kota Palu, para Sekda dan Asisten Daerah dari Banggai, Bangkep, Tolitoli, Donggala, serta kepala-kepala BUMD.
Anwar Hafid menekankan bahwa dua program prioritas, Berani Cerdas dan Berani Sehat, telah mulai berjalan melalui efisiensi anggaran. Program Berani Cerdas telah menggratiskan seluruh biaya pendidikan SMA/SMK/SLB negeri se-Sulteng.
Sementara Berani Sehat diwujudkan dengan implementasi Universal Health Coverage (UHC) yang sudah mencakup 80 persen warga Sulteng, bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. ‘’Kami membiayai semua ini tanpa menambah beban fiskal. Dana efisiensi digunakan langsung untuk rakyat,” tegasnya.