Kapal Misi Kemanusiaan ke Gaza Diserang di Laut Lepas

  • Whatsapp

Editor : Fathia
Sumber : Liputan6

Gaza – Sebuah kapal bantuan kemanusiaan milik Freedom Flotilla Coalition dilaporkan diserang oleh pesawat nirawak bersenjata saat berada di perairan internasional di lepas pantai Malta, Jumat (2/5) dini hari waktu setempat.

Kapal bernama Conscience itu tengah dalam pelayaran menuju Gaza untuk mengirim bantuan serta membawa aktivis dari berbagai negara.

Dalam pernyataan yang dikutip dari laman The Guardian, Freedom Flotilla Coalition mengungkapkan bahwa kapal sipil tak bersenjata tersebut diserang dua kali sekitar pukul 00.23 waktu Malta.

Serangan dilaporkan menyebabkan kebakaran hebat serta kebocoran besar di bagian depan kapal. Kelompok itu secara langsung menyalahkan Israel atas insiden tersebut, menyebutkan bahwa drone bersenjata menargetkan generator kapal, hingga membuat kapal kehilangan daya dan nyaris tenggelam.

Gambar yang diunggah ke media sosial memperlihatkan kobaran api dan dua ledakan besar di atas kapal. Meski belum ada konfirmasi independen mengenai sumber ledakan, otoritas Siprus mengonfirmasi adanya kerusakan signifikan pada kapal tersebut.

Pemerintah Malta menyatakan bahwa seluruh 16 orang yang berada di atas kapal, terdiri dari 12 awak dan 4 penumpang sipil, berhasil diselamatkan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Sebuah kapal tunda yang berada di sekitar lokasi telah diarahkan untuk memberikan bantuan darurat.

Freedom Flotilla Coalition menyatakan bahwa aktivis dari 21 negara turut serta dalam misi kemanusiaan tersebut, yang bertujuan untuk menantang blokade Israel terhadap Gaza dan mengirimkan bantuan penting bagi warga Palestina.
“Misi ini adalah bentuk protes damai terhadap pengepungan ilegal dan mematikan di Gaza. Menyerang kapal sipil di perairan internasional adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional,” tegas kelompok tersebut. Mereka juga menyerukan agar duta besar Israel dipanggil dan dimintai pertanggungjawaban.

Hingga saat ini, pemerintah Israel belum memberikan komentar resmi atas tuduhan tersebut.

Berita terkait