Rifqi, sapaan ketua rombongan Komisi II, bahwa sakitnya BUMD bukan hanya soal manajemen saja. Tapi juga SDM pengelola serta keberanian diversifikasi usaha serta perbaikan struktur pembiayaan.
Komisi II mengetahui persis bahwa mereka datang di negeri yang kaya raya. Sumber daya alam, holtikultura, sumber daya air, gas, minyak, nikel, emas dan lainnya. ‘’Kami sedang di negeri yang kaya dan sangat tidak tepat BUMD tidak sehat,’’ tuturnya.
Misalnya, sumber daya air. Bila digarap sederhana dengan jasa air menjadi peluang usaha besar. Tapi kan tidak dilirik, coba di cek cost benefitnya dan dorong BUMD diversifikasi. Rifky minta perlu ada peran aktif Mendagri untuk membina dan, bila perlu, membubarkan BUMD yang tidak sehat.