Jakarta- Demostrasi akan dilakukan oleh para pengemudi ojol secara nasional, dengan melakukan system off bid (menonaktifkan aplikasi) langkah ini, merupakan bentuk protes pengemudi ke pihak platform aplikator ojol, karena hanya memberikan 30% dari pendapatan yang mereka dapatkan.
Namun, Koalisi ojol Nasional menyatakan bahwa mereka tidak mengikuti aksi demonstrasi yang dilaksanakan selasa (20/5/2025) karena mereka menganggap bahwa demostrasi yang dilakukan oleh pihak ojol lainnya dijadikan alat politisasi untuk kepentingan pihak-pihak tertentu saja.
Mengutip dari Antara “Semakin banyak pihak-pihak luar yang mencoba mendompleng isu-isu driver ojek online (ojol) untuk kepentingan politik dan bisnis terselubung, tanpa memahami kondisi nyata ojol di lapangan,” kata Ketua Presidium KON, Andi Kristianto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (19/5/2025).
Andi menyebutkan komunitasnya yang berjumlah ratusan tersebut tidak ingin suara para pengemudi ojol disalahgunakan oleh pihak-pihak yang mau menyelundupkan agenda di luar kepentingan ojol.
“Perjuangan kami murni untuk kesejahteraan ojol dan harus tetap fokus pada solusi konkret, bukan panggung politik,” katanya.
Dia berpendapat ratusan ribu ojol yang akan melakukan unjuk rasa pada Selasa (20/5/2025) merupakan kebohongan, karena menurutnya para pengemudi ojol lebih memilih kasih makan anak istrinya dari pada ikutan aksi demo.