Makkah Siaga; 428 Ribu Kamar Disiapkan untuk Jamaah Indonesia 200 Ribu

  • Whatsapp

Editor : Fathia
Sumber : Kompas

Kaili Post- Musim haji 1446 Hijriah atau 2025 Masehi menjadi salah satu momen terbesar dalam sejarah perhelatan ibadah tahunan umat Islam. Pemerintah Arab Saudi dan otoritas Makkah telah bersiap menyambut lebih dari 1,8 juta jemaah dari seluruh dunia, termasuk lebih dari 200 ribu jemaah asal Indonesia.

Sebagai bentuk kesiapan, otoritas kota Makkah telah menerbitkan sebanyak 3.149 izin tempat tinggal yang mencakup total 428.289 ruang penginapan. Langkah ini diambil untuk menjamin kenyamanan dan keamanan jemaah selama melaksanakan rangkaian ibadah haji.

Kantor berita Saudi Press Agency (SPA) melaporkan bahwa pemerintah Makkah menetapkan standar ketat dalam perizinan tersebut, mulai dari verifikasi bangunan, kesiapan tangga darurat, hingga pelatihan keamanan bagi staf pengelola.

“Pemerintah kota Makkah memiliki persyaratan regulasi yang ketat, termasuk verifikasi izin bangunan dan persetujuan rencana arsitektur, meninjau laporan keamanan, tangga darurat, generator listrik, juga memastikan perjanjian perawatan dan pelatihan keamanan staf,” demikian laporan SPA, Kamis (1/5/2025) melansir Kompas.

Sementara itu, dari Indonesia, kloter pertama jemaah haji diberangkatkan pada Jumat dini hari (2/5/2025). Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menyatakan bahwa 7.514 jemaah beserta petugas tergabung dalam pemberangkatan awal ini.

Saat konferensi pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Nasaruddin mengingatkan pentingnya menjaga kondisi fisik selama menjalani ibadah di Tanah Suci.

“Suhu di Madinah bisa mencapai 40 derajat Celsius. Saya minta para jemaah untuk tidak memaksakan diri. Jangan begadang, jangan terlalu memforsir diri untuk ibadah sunah jika kondisi tubuh tidak mendukung,” pesannya.
Musim haji tahun ini diperkirakan berlangsung dalam cuaca ekstrem, sehingga ketahanan fisik jemaah menjadi perhatian utama.

Kesiapan infrastruktur, layanan kesehatan, dan edukasi dini kepada jemaah pun menjadi fokus utama pemerintah Indonesia dan Arab Saudi demi kelancaran ibadah rukun Islam kelima ini. *

Berita terkait