PHK Meningkat di Awal 2025, Kemenaker Catat 24 Ribu Lebih Pekerja Terdampak

  • Whatsapp

Editor : Fathia
Sumber : Kompas

Jakarta  Awal tahun 2025, tercatat sebanyak 24.036 pekerja telah mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Angka ini setara dengan sepertiga dari total PHK sepanjang tahun 2024 yang mencapai 77.965 orang.

Data tersebut disampaikan oleh Plt. Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Yassierli, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (5/5/2025).

“Angka PHK terbanyak berasal dari tiga provinsi, yakni Jawa Tengah sebanyak 10.692 orang, DKI Jakarta 4.649 orang, dan Riau 3.546 orang. Tiga sektor yang paling terdampak adalah industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta sektor lainnya,” ujar Yassierli.

Ia menjelaskan, dari 25 penyebab PHK yang tercatat, ada tujuh faktor utama yang paling dominan. Penyebab terbanyak adalah kerugian perusahaan, diikuti relokasi usaha, perselisihan hubungan industrial, tindakan balasan dari pengusaha, efisiensi, transformasi bisnis, serta kepailitan.

Lebih lanjut, Kemenaker berencana untuk merilis data PHK secara berkala setiap bulan. Data tersebut akan dikembangkan bersama Kementerian Keuangan, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Bank Indonesia (BI).

“Kita ingin ketenagakerjaan memiliki indikator bulanan seperti halnya inflasi dan data makro ekonomi lainnya. Dengan data yang lebih update, pemerintah bisa lebih cepat dalam melakukan mitigasi untuk mencegah PHK yang lebih luas,” jelas Yassierli.

Langkah ini diharapkan bisa memberikan gambaran tren tenaga kerja dan membantu pemerintah dalam merespons secara cepat jika terjadi peningkatan angka PHK di sektor-sektor tertentu.

Berita terkait