Tragedi Mahasiswi Unhas Asal Palu; Wafat di Kos, BPJS Menunggak

  • Whatsapp

Moudita Program Studi Sosiologi FISIP Unhas, hingga kini beberapa kali diposting grup grup WA. Humas Universitas Hasanuddin (Unhas) Ishaq Rahman mengatakan dari keterangan beberapa temannya, Moudita diketahui sedang sakit dan sering mengeluhkan sesak napas. Namun, dia memilih tidak berobat ke rumah sakit karena iuran BPJS-nya disebut menunggak.

“Menurut keterangan teman-temannya, almarhum Moudita memang dalam keadaan sakit. la disebutkan beberapa mengalami sesak napas. Namun yang bersangkutan tidak ke rumah sakit, karena katanya BPJS-nya menunggak,” kata Ishaq.

Tubuhnya telah membengkak dan mengeluarkan aroma tak sedap—tanda bahwa ia telah berpulang beberapa hari sebelumnya. Teman dekatnya, Ananda Pratiwi, menjadi orang pertama yang menemukan jasad Moudita. Ia datang karena merasa khawatir setelah tiga hari tak bisa menghubungi sahabatnya itu.

“Ananda mendatangi kos korban di Pondok Haji Mandor I. Bersama salah satu penghuni lainnya, Nirmala Sari, mereka mendapati pintu kamar tidak terkunci. Saat dibuka, mereka menemukan Moudita sudah tidak bernyawa,” ungkap Humas Unhas, Ishaq Rahman, dalam keterangannya.

Keheningan kamar yang biasanya menjadi tempat beristirahat Moudita berubah menjadi saksi bisu kepergiannya. Kejadian ini pun sontak menggemparkan warga sekitar dan mahasiswa kampus. Pemilik kos langsung menghubungi Bhabinkamtibmas Kelurahan Tamalanrea Indah, yang kemudian meneruskan laporan ke Polsek Tamalanrea.

Tim Inafis Polrestabes Makassar dan Dokpol Polda Sulsel tiba di lokasi sekitar pukul 18.40 WITA untuk melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah ke RS Bhayangkara guna pemeriksaan lanjutan.

Kepergian Moudita meninggalkan luka yang dalam bagi keluarga, sahabat, dan kampus yang telah menjadi rumah keduanya. Di jagat media sosial, ucapan duka mengalir deras, mengenang sosoknya. ***

Berita terkait