Konflik sosial antara pemilik lahan (warga), korporasi, aparatur desa hingga pemerintah daerah di lahan perkebunan sawit hingga kini tak pernah selesai. Selalu berulang dengan intensitas konflik yang fluktuatif. Mulai soal pelepasan hak lahan, izin prinsip perkebunan, pemenuhan CSR dan kewajiban lainnya.
Data yang dimiliki redaksi menyebut, semisal PT ANA (Agro Nusa Abadi). Berbagai media menyebut sampai sekarang tak memiliki HGU sawit. Di lapangan hingga kini terus ‘menanam bibit konflik’ horisontal. Tak pernah tuntas. Tak pernah serius dan sarat kepentingan antarpihak.
