Sementara itu, setidaknya sembilan jabatan kepala dinas yang masih kosong hingga kini masih dijabat pelaksana tugas (Plt). Hasil Job Fit masih mengisi Kadis ESDM. Sebelumnya, Plt Edy Lesnusa. Yang juga kepala biro administrasi pimpinan setdaprov.
Hingga malam berita ini dikabarkan, sumber – sumber di Pemprov Sulteng tak mau berspekulasi soal pelantikan hanya OPD ESDM. ‘’Mungkin ya dilantik tiap OPD. Tapi apa pertimbangannya? Sedangkan APBD sudah jalan sejak bulan ini (Juli),’’ ujar sumber di kantor gubernur.
Pendapat berbeda menyebut Gubernur Anwar diprediksi memiliki beberapa pertimbangan. Masih nyaman dengan pejabat saat ini yang dapat mengikuti ritme kerja arahannya. Yang dilantik segera pasti punya pertimbangan mesti diisi definitif.
‘’Semua tergantung user. Dipakai cepat atau lambat. Ditukar atau tetap. Namanya bawahan yang sudah mengikuti Job Fit ya kita menunggu saja. Sekarang sisa decision (keputusan) user kan. Cuma yang mengundang pertanyaan kenapa hanya baru ESDM,’’ jelas ASN itu.
Diisinya Kepala Dinas ESDM karena sejak menjadi gubernur, Anwar Hafid sudah banyak diperhadapkan dengan konflik pertambangan. Khususnya, di wilayah bekas dirinya menjadi kepala daerah dua periode di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara.
Dengan Kepala Dinas ESDM definitif, gubernur akan mudah koordinasi dan penugasan ke OPD. ‘’Itu pendapat saya pribadi. Mulai tambang nikel di Morut. Tambang Galian C di Sigi dan Palu belum lama ini. Mungkin pak gub butuh pejabat yang memahami dan cepat eksekusi,’’ tambah ASN tersebut. ***