PALU – Akhir tahun 2025, cuaca di Kota Palu berubah – ubah. Angin dan curah hujan sering terjadi. Menyikapi hal itu, Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin memanggil sejumlah pejabat untuk Koordinasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu. Turut hadir sejumlah pejabat dan pengusaha tambang.
Rapat membahas antisipasi sejumlah kejadian bencana seperti banjir bandang dan angin kencang yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia sebagai dampak dari fenomena hidrometeorologi.
Fenomena ini diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan, sehingga diperlukan kesiapsiagaan seluruh unsur, baik pemerintah, masyarakat, dunia usaha, maupun pemangku kepentingan lainnya.
Imelda menegaskan pentingnya peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan di seluruh wilayah Kota Palu dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Ia meminta seluruh camat dan lurah untuk melakukan pemantauan wilayah masing-masing, khususnya daerah rawan banjir, longsor, dan genangan air, serta memastikan sistem peringatan dini dan jalur evakuasi berjalan dengan baik.
BPBD juga diinstruksikan menyiapkan langkah-langkah kontinjensi, termasuk ketersediaan logistik, personel, dan peralatan kebencanaan, agar dapat merespons cepat apabila terjadi bencana.
Sekretaris Daerah Kota Irmayanti, menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dan keterlibatan aktif seluruh pihak, termasuk dunia usaha dan masyarakat, dalam upaya mitigasi dan penanganan bencana. Ia berharap hasil rapat ini dapat ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkret di lapangan demi meminimalisir risiko dan dampak bencana bagi masyarakat Kota Palu.***








