Perusahaan Data Seismik Ditengarai Rusak Rumpon Nelayan Teluk Tomini; Syarifudin : Harus Ganti Untung ! 

  • Whatsapp

SULTENG – Rusaknya beberapa rumpon atau rumpon (rompong) nelayan ditengarai aktivitas kegiatan akuisisi data seismik eksplorasi minyak dan gas (Migas) di Teluk Tomini viral di sosial media dan media meanstream nasional. 


Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Syarifudin SH menyebut tindakan perusahaan yang merusak rompon (alat bantu penangkapan ikan berupa struktur buatan (seperti karang buatan atau rakit terapung) yang dipasang di laut untuk menarik dan mengumpulkan ikan, menjadikannya tempat berlindung, bermain, dan berkumpul sehingga nelayan lebih mudah menangkapnya.Red) nelayan adalah tindakan tidak manusiawi dan merusak pendapatan nelayan Teluk Tomini. 


Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulteng itu menyebut perusahaan akuisisi data seismik wajib bertanggung jawab. ‘’Jangan dholim dengan rakyat. Utamanya nelayan yang terdampak kerusakan rumpon. Harus didata dan diganti untung,’’ tandas adik gubernur Sulteng itu. 


Puding, sapaan akrabnya menerangkan bahwa hasil tangkapan rumpon nelayan Teluk Tomini juga bagian mata rantai pasok pangan untuk makan bergizi gratis (MBG). Bila telah dirusak secara brutal sama dengan merugikan nelayan dan menghambat MBG. Olehnya, ia meminta perusahaan apapun harus tanggung jawab. 


Dapat dipidana? Kepada wartawan ia akan mempelajari aspek hukumnya tindakan pengerusakan rumpon nelayan Teluk Tomini itu. Tapi baginya, ‘’Yang penting harus mengganti rumpon nelayan yang rusak dengan ganti untung. Saya akan perjuangkan sebagai Ketua HNSI,’’ tandas Syarifudin lugas. *** 

Berita terkait