Parmout Sumbang TKI 20 Persen/Tahun

  • Whatsapp
banner 728x90

Reporter/editor: fharadiba

TENAGA Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) setiap tahun mengalami peningkatan. Bahkan, peningkatannya mencapai hingga 20 persen per/tahun. Hal tersebut diungkapkan, Kepada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Parmout, I Wayan Sariana di ruang kerjanya (14/2) lalu.

Wayan mengatakan, data terakhir pada tahun 2014, jumlah TKI asal Parmout, kurang lebih 200 orang. Jika berdasarkan data kenaikan jumlah pemberangkatan TKI asal Parmout rata-rata 20 persen, maka bisa dipastikan di tahun ini total TKI asal Parmout sekitar 400 orang.

Kata dia, daerah kecamatan penyumbang terbanyak untuk TKI tersebut yakni dari daerah Tinombo dan Bolano. “Data yang paling banyak mendaftar sebagai TKI, itu dari daerah utara, yakni kecamatan Bolano dan Tinombo,” ungkap Wayan.

Dia menuturkan, beberapa alasan mengapa masyarakat mendaftarkan diri untuk menjadi pekerja di Negara Asing, salah satu alasan yang paling dominan biasanya yaitu, karena ingin mengadu nasib,  encari

pengalaman dan ingin mencari gaji yang lebih tinggi. Sebenarnya, kata dia, kenaikan pemberangkata TKI itu, bukan karena di Parmout tidak ada lapangan pekerjaan, tetapi alasan para TKI karena ingin mengadu nasib.

“Kalau lapangan pekerjaan di Parmout, sebenarnya sangat banyak. Mungkin karena mereka tidak ingin saja mencari tau, atau tidak ingin kreatif, makanya mereka mencari pekerjaan yang instan, yang mereka tahu bahwa gaji di negara asing cukup tinggi,” ujarnya.

Namun kata dia, alasan mengadu nasib, atau ingin menambah penghasilan yang lebih, sebenarnya tidak bisa menjadi alasan, karena dengan melihatnya Sumber Daya Alam (SDA) Parmout yang sangat melimpah, sebenarnya hal itu bisa membuka jalan untuk mereka mengadu nasib di daerah sendiri.

“Lahan pertanian, perkebunan yang bgitu banyak, bahkan perikanan dan kelautan kita juga sangat melimpah. Seharusnya,  jika masyarakat kita jeli melihat peluang pekerjaan itu, maka tidak ada yang meniatkan diri untuk berangkat menjadi TKI,” terangnya.

Lanjut dia, mungkin melihat hal itu, sebagai pihak SKPD terkait, pihaknya akan kembali mereview apa-apa saja yang menjadi kendala hingga tiap tahun masyarakat Parmout banyak yang mendaftarkan diri untuk menjadi TKI.

“Jika sudah jalan anggaran tahun ini, mungkin program sisi pemberdayaan masyarakat akan kami genjot. Apa-apa hal yang menjadi kendala minimnya lapangan pekerjaan akan kembali kami evaluasi. Kami juga meminta agar jangan hanya pihaknya yang bergerak untuk melakukan pembinaan pemberdayaan masyarakat, namun kami juga meminta agar semua pihak SKPD terlibat dalam hal ini,” tandasnya. ***

Berita terkait