Pemanfaatan Sampah Jadi Energi Listrik, Pamkab Parmout Terima Investor China

  • Whatsapp
banner 728x90

MELIHAT SURVEI produksi sampah diwilayah eks kota Parigi, 400 kubik perhari, membuat Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) menerima salah satu investor asing yang berasal dari China. Penerimaan investor tersebut dilakukan untuk mengelolah sampah menjadi energy listrik, yang nantinya akan dipasok ke rumah-rumah warga melalui kerja sama dengan PT.PLN rayon cabang Parigi.

Hal itu diungkapkan Bupati Parmout, H. Samsurizal Tombolotutu kepada Kaili Post,di kantor Perusda Parmout, Selasa (21/2).

Dia mengatakan, keuntungan yang didapatkan Kabupaten Parmout dengan penawaran yang disampaikan Investor China dalam sosialisasi mereka beberapa waktu lalu, disamping menjadi income untuk PAD, juga kawasan Kabupaten Parmout dipastikan akan menjadi bersih.

Menurut dia, pemanfaatan sampah yang diproduksi di Kabupaten Parmout tersebut akan digunakan sebagai bahan bakar yang akan menghasilkan jaringan listrik yang dialiri kerumah-rumah warga.

“Saya baru ingin memerintahkan Dispenda untuk melihat bagaimana perhitungan penghasilan PAD untuk daerah nantinya. Sesuai dengan survei yang dilakukan pihak investor, untuk wilayah Kota Parigi dan sekitarnya produksi sampah mencapai 400 kubik perhari. Kemudian, jika ditambahkan dengan wilayah lainnya di Kabupaten Parmout, dimungkinkan 1000 kubik perhari dapat dipenuhi sesuai kebutuhan mereka,” ujarnya.

Bahkan pihaknya, kemungkinan akan meminta pemenuhan berbagai jenis sampah sebagai bahan bakar untuk menghasilkan jaringan listrik tersebut, ke wilayah Poso, Kota Palu, Sigi dan Donggala.

“Jadi tinggal disosialisasikan kepada masyarakat, untuk menyiapkan sampahnya baik yang kering atau basah untuk dimanfaatkan,” kata Samsurizal.

Dia menambahkan, Pemkab Parmout dalam hal ini hanya diminta untuk menyiapkan lahan seluas 12 hingga 15 hektar, yang akan digunakan untuk tempat pengelolahan jaringan listrik tersebut. Sementara mesin pengoperasiannya, akan disiapkan oleh pihak Investor China.

Namun kata dia, Pemkab Parmout harus membantu memasarkan program energi listrik berbasis sampah tersebut kepada pihak PLN. Sebab, seperti yang diketahui tidak ada perusahaan diluar dari PLN yang diizinkan melakukan pendistribusian jaringan listrik ke masyarakat.

“PLN harus beli dulu. Makanya mereka minta kami untuk memasarkan dulu ke PLN, supaya bisa digunakan energi listrik 20 mega wath. Rencananya kami akan melakukan komunikasi dengan pihak PLN,” ujarnya.

Dengan masuknya Investor China itu kata dia, pihaknya telah menegaskan kepada investor tersebut, Pemkab Parmout tidak menerima tenaga kerja dari China. Sebab, pihaknya berkeinginan memanfaatkan masyarakat lokal sebagai tenaga kerja, dengan melakukan proses pelatihan terlebih dahulu.

“Mereka menyepakati itu, dengan permintaan mereka menerima tenaga kerja yang menguasai bahasa inggris dan memiliki keahlian komputer,”tuturnya.***

 

Reporter: Fharadiba

Berita terkait