SEKOLAH Menengah Atas (SMA) Negeri I Bungku Tengah untuk pertama kalinya melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sebanyak 206 peserta mengikui ujian yang dibagi dalam tiga ruangan dan 3 sesi. Hal tersebut diberlakukan karena komputer yang dimiliki sekolah tersebut hanya 65 unit. Selain itu, pihak sekolah juga menyiapkan 2 unit genset, satu milik sekolah dan satu lagi milik pihak PLN Rayon Bungku yang dijaga oleh dua orang teknisi.
Genset tersebut dipersiapkan untuk menjaga kemungkinan secara tiba-tiba terjadi pemadaman listrik akibat gangguan atau lain hal. Petugas PLN akan bertugas selama empat hari ujian berlangsung. Kepala Sekolah SMAN I Bungku Tengah, Ibrahim Janat mengatakan bahwa meskipun server dan operator telah stand by untuk mengantisipasi jika terjadi pemadaman listrik dan komputer bisa menyimpan data selama beberapa menit, namun pihak sekolah tidak mau mengambil resiko, sehingga dua mesin genset dan dua petugas PLN harus tetap disiagakan.
“Walaupun server dan operator siaga agar komputer bisa menyimpan data selama beberapa menit, tapi kita tidak mau ambil resiko, makannya kami bekerja sama dengan PLN untuk menempatkan dua petugasnya berjaga di sini” ungkapnya. Ibrahim juga berharap agar seluruh siswanya dapat mengikuti ujian dengan baik dan cermat sehingga bisa lulus dengan nilai yang memuaskan. “Insya Allah anak didik saya bisa konsentrasi dalam menjawab soal-soal yang ada, supaya mereka bisa memperoleh nilai yang memuaskan” jelasnya.
Sementara, salah seorang siswa SMAN I Bungku Tengah, Dedi Rizaldi mengatakan soal-soal ujian yang diikutinya lumayan sulit, namun ia bersyukur bisa menjawab semua soal-soal dan sangat berharap mendapatkan nilai bagus. “Soal-soalnya lumayan sulit, tapi Alhamdulillah saya bisa jawab semua, saya juga berharap nilai yang saya peroleh nantinya dapat membanggakan” tandasnya. **
Reporter: Bambang sumantri