BERPRESTASI DENGAN KETERBATASAN

  • Whatsapp
SD GKST RONTA

Morut,- MENCIPTAKAN Komponen pendidikan untuk bersama-sama mewujudkan pendidikan di sekolah lebih baik tidak mudah. Kali ini ada sekolah dasar di sebuah desa yang sangat jauh dengan perkotaan. Tapi, walau jauh dan serba terbatas fasilitas, tidak menjadi alasan untuk mengukir prestasi.

 

ITULAH  Sekolah Dasar (SD) GKST Ronta Kecamatan Lembo Raya Kabupaten Morowali Utara. Sekolahnya rusak. Plafon yang dari anyaman bambu sudah banyak yang rusak bahkan membahayakan anak-anak didik bila jatuh, tidak menciutkan semangat mengajar staf pengajar dan belajar anak didiknya.

SD GKST Ronta selama ini memberi prioritas pada pendidikan agama, membangun kepribadian anak didik yang dapat diandalkan, mampu mengembangkan seni budaya kreatif dan inovatif, serta mampu mengapresiasikan dan mensosialisasikan nilai-nilai budaya. Demikian celoteh Kepala sekolahnya, Inoele Melompi A.Ma.Pd ketika dikunjungi Kaili Post di ruang kerjanya.

Semenjak ia Kepsek dari tahun 2011, cita-cita yang terpatri dihatinya tak lain agar anak didik berhasil studinya, dan mendapat predikat yang baik untuk masa depannya.  Inoele juga membeberkan beberapa program agar terjadi peningkatan mutu pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Salah satunya, memberikan pengarahan kepada para guru-guru demi untuk meningkatkan mutu pendidikan, memberikan motivasi kepada para guru-guru supaya menjalin silaturahmi yang baik kepada anak didik supaya tercipta suasana yang nyaman dalam melaksanakan belajar mengajar.

Selain itu, dengan wajah sumringah Inoele bangga bahwa SD GKST Ronta sudah berhasil meluluskan anak-anak sebanyak enam kali pelulusan. Soal prestasi, siswa SD GKST Ronta tak dapat dipandang sebelah mata. Berhasil menyabet O2SN 2016 tingkat kabupaten. Dan menjadi utusan di ajang propinsi dan juara pertama olahraga tenis meja (2015) tingkat kecamatan Lembo Raya.

Kini, SD GKST memiliki tiga lokasi bangunan sekolah bantuan dari pemkab Morut. ‘’Semuanya itu atas kerja sama yang yang baik dengan para dewan guru PNS sebanyak tujuh orang dan guru honor dua orang serta hasil upaya anak didik yang berjumlah 79 orang. Walaupun dalam penuh keterbatasan kami terus pacu pendidikan yang lebih baik lagi,’’ janji Inoele dan salah satu guru Saprian Lagoa, SP.d.

Keduanya berharap pemkab mendengar keluhan SD GKST Ronta yang mendambakan perpustakaan sampai sekarang. ‘’Anak didik kami belum pernah mengenyam apa itu perpustakaan. Kami sudah melayangkan proposal kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Morut, namun sampai sekarang belum ada realisasi, juga pagar tembok depan yang belum memadai, serta Rehab berat tiga lokal yang sudah diajukan belum juga ada titik terangnya,’’ ujar keduanya panjang lebar.

Sampai saat ini, akunya, apabila hujan turun atap sekolah bocor anak-anak belajar terpaksa mengungsi ke lokal lain. SD GKST juga belum memiliki MCK guru dan murid yang layak. ‘’Mobiler sudah banyak rusak tidak layak dipergunakan lagi, itu semua kami sangat kami butuhkan di sekolah ini sebab sangat mendukung aktifitas belajar-mengajar, kiranya Pemkab mengabulkan permohonan kami demi tercapainya pendidikan di sekolah ini sesuai dengan Visi Misi bupati yang keempat meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan,’’ tandas Kepsek itu berharap. **

Reporter/biro morut: pariaman tambunan

Berita terkait