Tersangka Dibesuk Wabup & Sekab

  • Whatsapp
SEBELUMNYA TOLAK BUPATI 

MOROWALI UTARA,- DUA Oknum pejabat yang ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Negeri Morowali dalam kasus dugaan korupsi yang dititip di rumah tahanan (Rutan) Maesa Palu kemarin (11/09/2017) dibesuk Wakil Bupati Morowali Utara Abd Asrar, SE dan Sekretaris daerah (Sekab) Kabupaten Morut, Yalbert Tuluka. Kedatangan kedua orang dan rombongan itu terkesan sangat dirahasiakan pihak Rutan Maesa Palu. Namun, Kaili Post sempat memperoleh informasi dari dalam bahwa rombongan dua pejabat itu sudah bertemu kedua tersangka dan dalam ruangan yang sudah disiapkan.

Dalam pertemuan itu tidak diperoleh informasi apa saja yang dibicarakan kedua pejabat itu pada dua tersangka yang sebelumnya adalah pejabat di Pemkab Morowali Utara. ‘’Hanya besuk saja. Isi pertemuan saya tidak tahu,’’ ujar sumber Kaili Post di Palu. Baik Wabup Asrar dan Sekab Yalbert menggunakan baju biasa. ‘’Iya ini fotonya,’’ sambil menyerahkan ke redaksi.

Informasi yang diperoleh bahwa sebelumnya, kedua pejabat yang disangkakan korupsi lahan pekuburan itu enggan menerima kunjungan besuk Bupati Morut, Aptripel Tumimomor di Rutan Maesa. Dalam surat penolakannya, Gusland Tomboelu menyebut bahwa ia belum dapat menerima kunjungan orang nomor satu di Morut itu. Ia meminta maaf tidak dapat menemui. Ia berharap, kekuasaan di Morut saat ini tidak menghukum istri dan kedua anaknya. Gusland tidak menyebut alasannya tidak mau ditemui bupati. Hal yang sama juga ditulis tangan penolakan oleh Teshard Lawandi. ‘’Dengan segala hormat untuk saat ini saya belum bisa ditemui di Rutan Maesa.’’ Demikian tulisan singkat Teshard.

Namun, kedua tersangka itu menerima kunjungan Wabup dan Sekab Morut kemarin. Tidak diketahui apa alasan keduanya mau dikunjungi dua pejabat Morut tersebut.

Berikut tulisan tangan Gusland Tomboelu ketika menolak kunjungan bupati;

Yang Terhormat
Bapak ir Aptripel Tumimomor MM
Bupati Morowali Utara
Di
Rutan Maesa,-
Dengan hormat
Terima kasih atas kunjungan bapak terhadap kami staf yang sedang berkasus hukum atau tidak (ada dalam hati bapak jawabannya), tetapi dengan segala hormat dan permohonan maaf sedalam-dalamnya, untuk saat ini saya belum bersedia untuk menemui bapak.
Harapan saya, pemerintahan di Morowali Utara akan tetap berjalan dengan baik, sesuai harapan dan kerinduan kita bersama selama ini, semenjak terbentuknya Morowali Utara.
Secara pribadi saya berharap kiranya kekuasaan yang dimiliki saat ini, tidak ikut menghukum istri dan kedua anak saya yang tidak tahu apa-apa tentang ketegangan perpolitikan di daerah yang saya sangat cintai.
Demikian, mohon maaf sekali lagi. tuhan Yesus memberkati Bapak.
Hormat saya
Gusland Tomboelu S.sos MM

Sedangkan surat tulisan tangan Teshar Lawandi cukup singkat. Berikut tulisanya;

Yang terhormat Bapak Bupati Morowali Utara
Mohon maaf Pak, dengan segala hormat untuk saat ini saya belum bersedia ditemui di Rutan Maesa
Sekali lagi mohon maaf
Terima kasih
Tuhan memberkati
Hormat saya
Teshar Lawandi

Terkait hal itu, Wakil Bupati dan Sekab Morut saat keluar dari Rutan Maesa langsung melesat dengan kendaraan rada empat. Keduanya sepertinya mengetahui telah ditunggui wartawan. **

Reportase: Andono Wibisono 

Berita terkait