Reportase: andono wibisono
DONGGALA,- POLITIK Itu kepentingan, fatsun politik ini seakan abadi. Tak ada yang bisa memungkiri. Termasuk di iven selevel daerah, yaitu pemilihan kepala daerah langsung. Desas-desus beredar, di Pilkada Kabupaten Donggala 2018 duet Kasman Lassa – Vera Laruni (KaVe) periode 1023 – 2018 bakal dikukuhkan kembali untuk 2018 – 2023 mendatang. Akankah KaVe jilid kedua menyusul duet petahana di Pilkada Parigi Moutong (Parmout) Samsurizal Tombolotutu – Badrun Ngai (SaBar) jilid kedua.
Sejumlah elit parpol di Kabupaten Donggala enggan memberikan keterangan, walaupun tidak ada yang secara jelas menolak. Ketua Partai Demokrat Donggala, Ariefatba ketika ditanya soal KaVe jilid dua, menghindar mengomentari. Ia bahkan meminta kader partai Demokrat lain untuk memberikan keterangan. Tetapi, Ariefatba menegasi bahwa sejatinya kita semua yang memilih dan menentukan pemimpin di Pilkada.
‘’Karena yang butuh pemimpin itu pemilih. Bukan sebaliknya pemimpin yang membutuhkan dan menentukan kita.’’ Tulisnya dalam sebuah komentar media sosial. Ia tidak memastikan siapa yang dimaksudkannya. Hingga kini Partai Demokrat Donggala masih menunggu rekomendasi DPP siapa yang bakal diusung.
Sementara itu, pihak Nasdem Donggala juga pun sama. Beberapa petinggi Nasdem Donggala menolak memberikan keterangan. ‘’Siapapun pasti diajak Pak Kasman komunikasi. Termasuk Ibu Vera, kan masih wakil bupati. Soal apakah akan duet lagi itu belum ada kami diberitahu,’’ ujar salah satu pengurus Nasdem Donggala ke redaksi Kaili Post semalam.
Demikian pula dengan Vera Laruni. Orang terdekatnya, ketika akan dikonfirmasi beberapa nomor kontaknya pun sibuk. Suaminya, Ronny pun demikian. Seperti diberitakan sebelumnya oleh media, bahwa petahana belum tentu akan diusung Partai Golkar Donggala, kata sekretarisnya Sapri Laupa pekan ini. Sementara Vera Laruni adalah kader Partai Golkar. Apakah keterangan Sapri itu sinyal bahwa Vera tidak akan didapuk mengantongi rekomendasi Golkar? Kita tunggu hasilnya.
BACA SELENGKAPNYA DI HARIAN KAILI POST…!