Reporter/Editor: Darwis Waru
POSO,- BERTEMPAT Di Lapangan Puselemba, Kelurahan Sangele, Kecamatan Pamona Puselemba, Sabtu, 28 Oktober 2017, berlangsung Peringatan Hari Sumpah Pemuda. Dalam kegiatan yang diprakarsai oleh Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kabupaten Poso itu dikemas dengan nuansa kebudayaan yang kental. “Ya, kita coba mengemasnya dengan mengedepankan nuansa kebudayaan, sebagaimana sumpah pemuda yang dihadiri oleh pemuda dengan ragam kebudayaan yang berbeda-beda”, kata Kadispora, Friets Sampurnama.
Menariknya, selain menampilkan nuansa kebudayaan , peringatan Hari Sumpah Pemuda kali ini juga diboboti dengan komitmen Perguruan Tinggi Se-Indonesia menolak gerakan intoleransi atau radikalisme. Komitmen sebagaimana dimaksud, dibacakan oleh Rektor Universitas Kristen Tentena (Unkrit), Ammosius Meringgi,S.P, M.Si.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olah Raga, Imam Nahrawi sebagaimana dibacakan oleh Bupati Poso yang bertindak selaku Inspektur Upacara, mengutip pernyataan Presiden pertama RI, Bung Karno, “Jangan mewarisi abu sumpah pemuda, tapi warisilah api sumpah pemuda. Kalau sekedar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air”, kata Menpora sebagaimana dibacakan Bupati Darmin Sigilipu.
Menpora menambahkan, pesan Bung Karno memiliki makna yang sangat mendalam khusunya bagi generasi muda indonesia, api sumpah pemuda harus kita ambil dan terus kita nyalakan, kita harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, kita juga harus berani melawan ego kesukuan, keagamaan dan kedaerahan kita, ego ini yang kadangkala mengemuka dan menggerus persaudaraan kita sesama anak bangsa, kita harus berani mengatakan bahwa persatuan Indonesia adalah segala-galanya, jauh di atas persatuan keagamaan, kesukuan, kedaerahan, apalagi golongan.
BACA SELENGKAPNYA DI HARIAN KAILI POST…!