Reporter/Parmout : Fharadiba
PARMOUT,- 2017 Kabupaten Parmout, kembali berhasil mencetak angka tertinggi kematian bayi dan ibu melahirkan se Sulawesi Tengah (Sulteng). Tercatat pada data terakhir Dinas Kesehatan (Dinkes) Parmout, per bulan Oktober 2017, kasus kematian bayi sebanyak 64 jiwa, dan kasus kematian ibu melahirkan ada sebanyak 15 jiwa. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Dinkes (Sekdis) Parmout, I Gede Widiadha yang ditemui Kaili Post, Rabu (20/12).
Gede mengatakan, khusus untuk kasus kematian ibu melahirkan, 70 persen disebabkan karena pendarahan dan penyakit asma. “Dan rata-rata sebanyak 75 persen kasus kematian ibu melahirkan ini penanganannya terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anuntaloko Parigi,” Ujar Gede. Menurutnya, dari kasus kematian ibu melahirkan di RSUD Anuntaloko nyaris semuanya adalah pasien rujukan dari puskesmas, dan yang paling mempengaruhi kasus ini yakni karena keterlambatan rujukan yang dilakukan pihak puskesmas ataupun pihak keluarga.
Sedangkan, untuk kasus kematian bayi yang angkanya cukup fantastis 64 kasus, penyebabnya adalah penyakil BBLR atau penyakit pernapasan. Dan kasus bayi ini pun kata Gede 60 persen terjadinya masih di RSUD Anuntaloko Parigi.
BACA SELENGKAPNYA DI HARIAN KAILI POST…!