Terancam Putus, Ring Road Bungku Butuh Batu Gajah

  • Whatsapp
banner 728x90
Reporter/morowali :
bambang sumantri
ANCAMAN Erosi di jalan ring road Bungku Tengah Kabupaten
Morowali mendapat perhatian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI.
Lembaga penaggulangan bencana itu memastikan apakah jalan yang menghubungkan
ibukota Morowali layak dibantu. Demikian Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Morowali, Nafsahu Salili pada Kaili Post.
Kata Nafsahu, pemantauan dilakukan karena BNPB ingin
memastikan apakah jalan tersebut layak diberikan bantuan dari pemerintah pusat.
‘’Sudah dipantau itu jalan (ring road) yang rusak sama BNPB. Kami sudah ajukan
permohonan, agar memberikan bantuan anggaran untuk memasang batu gajah di seputaran
jalan ring road itu,” ungkapnya.
Namun Nafsahu mengungkapkan bahwa dirinya tidak terlalu
berharap bantuan dari BNPB. Sebab, terkadang bantuan dari pusat tidak cepat
terealisasi. Sementara jalan Ring Road tersebut harus segera dipasangkan batu
gajah agar kondisinya tidak semakin parah. ‘’Kami tidak bisa terlalu berharap
sama orang di pusat soal bantuan itu, jadi kami upayakan juga melakukan langkah
lain agar jalan itu segera dipasangkan batu gajah,” ujarnya.
Langkah yang akan ditempuh, kata Nafsahu ialah
mengajukan permohonan kepada penjabat Bupati Morowali. Ia mengatakan, bahwa
pihaknya sudah menyusun konsep untuk diajukan kepada penjabat Bupati Morowali. Jika
tak segera diantisipasi, dikhawatirkan jalan ring road akan amblas permanen sehingga
dibutuhkan penanganan cepat.
Jalan Ring Road yang berada di sepanjang jalan pinggiran
pantai Kecamatan Bungku Tengah, ternyata masih menyisahkan hutang yang cukup
besar. Hal itu diakui oleh Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang PU-PR
Kabupaten Morowali, Rustam Sabalio saat ditemui di ruang kerjanya beberapa hari
lalu.
Dikatakannya, dalam pembangunan jalan lingkar tersebut telah
menelan anggaran kurang lebih Rp40 milyar, namun belum diselesaikan sepenuhnya
oleh Pemkab Morowali. “Pembangunan jalan ring road masih meninggalkan
banyak hutang dan masih dalam masa pemeliharaan hingga tahun 2019, jadi kita
masih menunggu perbaikannya, kegiatan ini kan masih dalam proses pemeliharaan
selama 180 hari atau sampai April 2019, dan pihak kontraktor kemarin masih
sibuk dengan proses Pilkada dan merayakan hari lebaran, tapi minggu ini mereka
janji untuk memperbaiki,” ungkap Rustam.
Ia menambahkan bahwa jalan tersebut tidak akan mengalami
kerusakan jika dulunya saat pembangunan, pihak Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Morowali memasang batu gajah. “Kalau masalah tidak
adanya batu gajah di pinggiran pantai seputaran jalan itu, urusan Badan
Penaggulangan Bencana, sebenarnya tidak terjadi seperti itu, tapi karena tidak
dibendung jadi begitu, kita juga sudah menyurat ke BPBD, agar di bagian jalan
yang rusak itu ditempatkan batu gajah untuk melindugi jalan itu agar tidak
terkena ombak langsung” tandasnya.**

Berita terkait