Reporter/morowali :
bambang sumantri
bambang sumantri
SATU UNIT Kapal pengangkut ikan asal Kendari yakni KMN
Tak Disangka GT 27 no 1263/LLo, akhirnya berhasil dievakuasi oleh kapal nelayan
asal Kabupaten Morowali yang bekerjasama dengan TNI AL wilayah kerja Kabupaten
Morowali, Selasa (24/7/2018) malam.
Tak Disangka GT 27 no 1263/LLo, akhirnya berhasil dievakuasi oleh kapal nelayan
asal Kabupaten Morowali yang bekerjasama dengan TNI AL wilayah kerja Kabupaten
Morowali, Selasa (24/7/2018) malam.
Kapal tersebut terdampar di perairan laut Kabupaten
Morowali tak jauh dari pelabuhan Bungku selama tiga hari. Keterangan dari
nahkoda kapal, Arsad mengatakan bahwa ia baru saja pulang dari Kabupaten
Banggai pada Minggu 22 Juli 2018 lalu untuk mengambil ikan.
Morowali tak jauh dari pelabuhan Bungku selama tiga hari. Keterangan dari
nahkoda kapal, Arsad mengatakan bahwa ia baru saja pulang dari Kabupaten
Banggai pada Minggu 22 Juli 2018 lalu untuk mengambil ikan.
Ia bersama dua ABK, Solibin (20) dan Indra (18) baru
saja mengangkut ikan dan gurita hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Banggai.
Setelah pengangkutan selesai, mereka kemudian kembali sekitar pukul 05.00 WITA
dinihari dari Kabupaten Banggai. Sekitar pukul 11.00 Wita, di bagian tengah
laut Morowali, tiba-tiba mesin kapal mati karena gearboks mengalami kerusakan,
dan terombamg ambing selama tiga hari.
saja mengangkut ikan dan gurita hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Banggai.
Setelah pengangkutan selesai, mereka kemudian kembali sekitar pukul 05.00 WITA
dinihari dari Kabupaten Banggai. Sekitar pukul 11.00 Wita, di bagian tengah
laut Morowali, tiba-tiba mesin kapal mati karena gearboks mengalami kerusakan,
dan terombamg ambing selama tiga hari.
‘’Kami kehabisan makanan dan air minum karena terombang
ambing selama tiga hari, kami tidak tahu mau minta tolong dengan siapa, karena
tidak ada rumah-rumah orang kelihatan dan tidak ada kapal yang lewat, akhirnya
kami masak pakai air laut.
ambing selama tiga hari, kami tidak tahu mau minta tolong dengan siapa, karena
tidak ada rumah-rumah orang kelihatan dan tidak ada kapal yang lewat, akhirnya
kami masak pakai air laut.
Ia mengungkapkan, selama tiga hari kapalnya
terombang-ambing di atas laut Morowali, kapalnya terus dihantam gelombang
tinggi. ‘’Beruntung tadi ini ada kapal nelayan dari Morowali lewat, mereka
langsung mendekati kapal kami dan menanyakan masalah yang kami dapat, mereka
langsung kembali ke dermaga Bungku untuk meminta pertolongan, akhirnya kapal
nelayan datang dan langsung menarik kapal kami ke dermaga Bungku,”
ungkapnya.
terombang-ambing di atas laut Morowali, kapalnya terus dihantam gelombang
tinggi. ‘’Beruntung tadi ini ada kapal nelayan dari Morowali lewat, mereka
langsung mendekati kapal kami dan menanyakan masalah yang kami dapat, mereka
langsung kembali ke dermaga Bungku untuk meminta pertolongan, akhirnya kapal
nelayan datang dan langsung menarik kapal kami ke dermaga Bungku,”
ungkapnya.
Dalam evakuasi tersebut, kedua kapal baik kapal yang
melakukan evakuasi bernama Inkamina 944 dan kapal yang dievakuasi kembali
mendapat musibah. Dalam perjalanan, kedua kapal itu dihantam gelombang besar
yang membuat mereka memberhentikan proses evakuasi. Setelah beberapa jam,
gelombang besar berhenti dan kembali melanjutkan perjalanan. Mereka tiba
di dermaga Bungku sekitar pukul 21.00 Wita pada Selasa malam.
melakukan evakuasi bernama Inkamina 944 dan kapal yang dievakuasi kembali
mendapat musibah. Dalam perjalanan, kedua kapal itu dihantam gelombang besar
yang membuat mereka memberhentikan proses evakuasi. Setelah beberapa jam,
gelombang besar berhenti dan kembali melanjutkan perjalanan. Mereka tiba
di dermaga Bungku sekitar pukul 21.00 Wita pada Selasa malam.
‘’Setelah kami mendapat informasi itu, kami langsung
berkoordinasi dengan anggota TNI AL untuk melakukan evakuasi, Ahamdulillah
semua tim evakuasi selamat sampai tujuan” jelas Sahrul, Ketua Inkamina
Provinsi Sulteng.
berkoordinasi dengan anggota TNI AL untuk melakukan evakuasi, Ahamdulillah
semua tim evakuasi selamat sampai tujuan” jelas Sahrul, Ketua Inkamina
Provinsi Sulteng.
Usai proses evakuasi selesai, anggota TNI AL, Basarnas
dan pihak Syahbandar Kabupaten Morowali langsung melakukan penyelidikan kepada
nahkoda KMN Tak Disangka GT 27 no 1263/LLo. Dari hasil penyelidikan, pegawai
Syahbandar Morowali memutuskan untuk mengamankan dokumen kapal tersebut.
“Hasil interogasi, kapal pengangkut ikan ini memuat penumpang dua orang,
padahal itu kan tidak diperbolehkan, makannya untuk sementara dokumen kapal
diamankan dulu, sampai menunggu perintah dari kantor pusat,” kata salah
seorang pegawai Syahbandar Kabupaten Morowali.**
dan pihak Syahbandar Kabupaten Morowali langsung melakukan penyelidikan kepada
nahkoda KMN Tak Disangka GT 27 no 1263/LLo. Dari hasil penyelidikan, pegawai
Syahbandar Morowali memutuskan untuk mengamankan dokumen kapal tersebut.
“Hasil interogasi, kapal pengangkut ikan ini memuat penumpang dua orang,
padahal itu kan tidak diperbolehkan, makannya untuk sementara dokumen kapal
diamankan dulu, sampai menunggu perintah dari kantor pusat,” kata salah
seorang pegawai Syahbandar Kabupaten Morowali.**