SEJAK LAMA Warga Pinembani tidak lagi merasakan pembagian gas 3 Kg. Tabung gas bersubsidi itu hanya sebentar saja dinikmati oleh masyarakat di sana. Demikian ungkap Arman Topodaa kepada Kaili Post Selasa (24/07/2018) kemarin.
Sejak mendapat bantuan kompor gas dan tabungnya, sekali itu saja warga merasakan tabung gas tersebut. Akibat sulitnya mendapatkan tabung gas bersubsidi tersebut lantaran tidak mendapat jatah pendistribusian lagi.
Jauhnya medan dan jarak tempuh dengan akses jalan yang hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dengan waktu tempuh dua jam membuat sulitnya pendistribusian tabung tersebut di kecamatan paling Selatan Donggala tersebut.
Hingga saat ini, kata Arman warga sudah menggantung kompornya, karena untuk menggantu tabung gas dengan yang sudah berisi harus ke Palu, dengan biaya yang cukup besar paling sedikit 200 ribu sekali ke Palu.
‘’Hanya untuk mengganti tabung qarga harus ke palu dengan mengeluarkan biaya hingga 200 ribu mengendarai ojek,” ujar Arman tokoh pemuda setempat di temui di Donggala. Selain itu, mengenai pembagian jatah beras keluarga harapan juga terkendala di wilayah ini. Olehnya intansi terkait diminta untuk segera menindaklanjuri permasalah tersebut, dan mencari solusinya.**
Reporter/Donggala: Zubair