KPH Balantak Sosialisasi Pengelolaan Hutan Kemiri

  • Whatsapp
banner 728x90

Reporter
Luwuk: Imam Muslik
MANFAAT dan pengolahan kemiri  (aleurites moluccana), untuk kesehatan
dan dapat mengobati sariawan, sakit gigi, diare, susah tidur, infeksi jamur
dll, disamping untuk kesehatan Kemiri juga dapat digunakan untuk rambut antara
lain menyuburkan rambut, mengatasi rambut rontok, menumbuhkan rambut,
menghitamkan rambut dan menghilangkan ketombe.
Kamis,
(13/09/2018), UPT KPH Balantak melakukan sosialisasi teknik pengelolaan hutan
kemiri, sekaligus pratek cara penggunaan mesin pemecah kemiri. Acara tersebut
dibuka Kepala UPT. KPH Balantak, Patrich Frederich di kantor KPH Balantak
Kelurahan Lalong. Hadir dalam acara tersebut kepala kelompok masing-masing
desa, kepala desa, seluruh kepala KPH se Sulteng, staf KPH Balantak.
Sosialisasi
diikuti sebanyak 9 desa di Kabupaten Banggai antara lain Desa Titingon, Sepe,
Bombanon, Garuga, Pangalaseang, Tali Maa, Tali Mambow, Tamumbu dan Biak. Jumlah
peserta total 30 orang. Sedangkan sumber dana berasal dari APBN (balai
pemanfaatan hutan produksi ) BPHP Wilayah 12 Palu TA 2012.
Patrich
menyampaikan bahwa sosialisasi lebih mengacu pada pratek. Tujuannya adalah
kerja dan bukan menerima teori yang terlalu lama. Jadi dalam hal ini ilmunya
lebih kalau langsung pratek kepada peserta. UPT KPH Balantak menerima bantuan
pemerintah yaitu alat pemotong Kemiri sebanyak dua unit dan diserahkan ke
perwakilan desa-desa. Menurut data sebagi berikut: DesaTalima A (KTH Banuang) + 5
Ton bahkan sampai 150 Ton/permusim.
Desa Talima B (KTH
Wahana Mandiri) Ds. Pangkalaseang = 12 Ton atau sekitar 34 Ton. Desa Bambanon (KTH
Musa’angu Noa) 6.4 Ton atau sekitar 160 Ton. Desa Titingan sope = 2,1
Ton,+ 60 Ton, Desa Sepe = 4.5 Ton, atau sekitar 120 Ton, Desa
Garuga + 2 Ton atau sekitar 50 Ton, Desa Kamumu (KTH  Bukit
Kokobe) = 500 kg atau sekitar 20 Ton, Desa Biak (KTH Ningkaliangan) 2,5 Ton
atau sekitar  40 Ton.**

Berita terkait