Soal Job Fair, Kadis Nakertrans Angkat Bicara

  • Whatsapp
Reporter/Morowali: Bambang Sumantri

KEPALA Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans)
Kabupaten Morowali, Umar Rasyid mengatakan bahwa ada kesulitan untuk
mengupayakan pencari kerja (pencaker) asli Morowali diterima di perusahaan
tambang.

   Hal itu disampaikannya saat ditemui di ruang kerjanya,
Senin (14/1/2019) terkait ramainya pembahasan di media sosial usai pelaksanaan
Morowali Job Fair Desember 2018 lalu. Terkait sudah sejauh mana realisasi kegiatan
tersebut, mantan Kadis Kominfo itu menyatakan bahwa masih dalam proses.
“Khusus bagi warga lokal, kami akan terus bantu sampai dia bisa bekerja,
namun kami tidak bisa bantu ketika dia tidak memenuhi syarat yang berlaku di
perusahaan seperti buta warna atau gangguan kesehatan lainnya,” ungkap
Umar Rasyid.

   Ia pun tak merasa keberatan dengan adanya sorotan dari
sejumlah aktivis terkait realisasi Job Fair. Pihaknya berjanji akan tetap
berupaya utamanya warga asli Morowali yang sempat mendaftar lewat Job Fair
untuk bisa diterima di perusahaan tambang.

“Terkait realisasi Job Fair, ki sudah berkoordinasi dengan PT
IMIP, menurut mereka, semuanya sudah diproses dan sudah ada calon pekerja yang
dipanggil untuk dites, dan untuk jumlah riil pencaker yang sudah diterima
bekerja lewat pendaftaran di Job Fair, sampai saat ini kami belum diberikan
datanya dari perusahaan,” jelasnya.

   Sementara, perusahaan tambamg yang belum menerima karyawan
namun diikutkan dalam kegiatan Job Fair, Umar mengatakan bahwa hal tersebut
dilakukan agar perusahaan yang belum menerima karyawan, minimal sudah memegang
data calon pekerja untuk digunakan saat lowongan kerja mulai dibuka guna
memudahkan perekrutan. “Perusahaan tambang seperti PT Wanxiang ketika
sudah siap menerima karyawan, maka data pencaker melalui kegiatan Job Fair
itulah yang diutamakan dalam merekrut pekerja, mereka bisa lebih mudah
melakukan penerimaan karyawan,” katanya.

   Umar juga mengatakan bahwa di kawasan PT IMIP ada beberapa
perusahaan rekanan, olehnya itu pihaknya menyarankan jika pencaker tak bisa
diterima di satu perusahaan maka bisa dialihkan untuk kembali dilakukan
interview di perusahaan rekanan lain.**

Berita terkait