Pengungsi Dukung Relokasi di Kawasan eks HGB

  • Whatsapp
foto/Antaranews

PENGUNGSI Korban bencana gempa dan tsunami dari berbagai kelurahan mdi Kota Palu menyambut baik dan mendukung penuh upaya Pemkot Palu merelokasi mereka  ke kawasan eks Hak Guna Bangunan (HGB) PT. Lembah Palu Nagaya di Kelurahan Tondo dan Talise.

Jarak dari lokasi usaha yang cukup dekat menjadi alasan para pengungsi bersedia dan siap menghuni hunian tetap (huntap) di lokasi relokasi seluas 150 hektar itu.

“Kami berharap dipindah dan diberi huntap dekat dari sini. Jangan terlalu jauh. Lokasi usaha pengungsi di sini termasuk saya berada di Kelurahan Tondo, Mamboro dan pesisir pantai di sepanjang kelurahan tersebut,”kata Koordinator Posko Pengungsi Kelurahan Layana, Asmir, Senin (11/02/2019).

Asmir yang juga Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Layana mengatakan, 130 Kepala Keluarga (KK) dari Kelurahan Tondo, Mamboro dan Layana yang mengungsi di selter pengungsian tersebut sebagin besar berprofesi sebagai nelayan dan pengrajin mebel lokal.

“Makanya kami dan pengungsi lainnya bersedia direlokasi dan menghuni huntap di sana karena dekat dari lokasi kami bekerja,”kata Asmir yang berprofesi sebagai pengrajin mebel lokasi di Kelurahan Tondo.

Senada dengan Asmir, Penanggungjawab Tim 10  Warga Kelurahan Tondo Moh. Thaher menyatakan jika pengungsi korban bencana di Kelurahan Tondo Ngapa mendukung sepenuhnya upaya relokasi di kawasan itu.

Dukungan ribuan korban bencana di wilayah kelurahan tersebut tertuang dalam surat dukungan dan pernyataan sikap masyarakat Kelurahan Tondo yang diwakili Tim 10 tertanggal 25 Januari 2019 usai menggelar pertemuan dengan Pemkot Palu.

“Salah satu poin dukungan kami yakni perencanaan peletakkan batu pertama huntap oleh Presiden RI sepenuhnya mendapat dukungan dari masyarakat di Kelurahan Tondo,”kata Taher.

Selanjutnya Taher mengatakan poin lain yang disepakati warga selain pembangunan huntap dan fasilitas umum oleh Pemkot Palu, maka eks lahan HGB yang dikuasai PT. Lembah Palu Nagaya akan dikembalikan kepada masyarakat Kelurahan Tondo.

Sejumlah KK korban gempa dan tsunami di Kelurahan Talise pun demikian. Ketua RT 1 RW 1 Kelurahan Talise Abdillah menyambut baik upaya tersebut.

Abdillah dan beberapa pengungsi yang kehilangan tempat tinggal dan keluarga akibat bencana tersebut berharap dapat segera menempati 2000 huntap yang dijadwalkan akan dibangun mulai bulan ini.

“Saya secara pribadi siap direlokasi ke sana. Saya berharap ada ganti rugi oleh pemerintah atas tempat tinggal saya yang hilang dan anggota keluargaku yang meninggal,”harap Abdillah.

Pembangunan 2.000 huntap di eks kawasan HGB milik PT. Lembah Palu Nagaya seluas 150 hektar tersebut direncanakan akan dibangun mulai bulan ini dan diperkirakan pembangunan huntap tersebut selesai dalam dua bulan.

Nantinya pengungsi korban bencana yang menempagi huntap yang berada di belakang Unibersitas Tadulako itu akan diberi kuasa atas bangunan dan tanah di sana melalui penerbitan sertifikat tanah oleh pemerintah daerah setempat.**

Berita terkait