RS Madani Siap Tampung Caleg ‘Sepabele’

  • Whatsapp


Reporter: Dedy 


BELO Rapovia, belo rakava. Bele rakava,
bele rasepa
. Jargon ini kerap muncul jelang pemilu maupun pilkada.
Jargon plesetan dari belo rapovia, belo rakava; da rapovia, da
rakava
tersebut bermakna baik kita perbuat, hal baik pula yang diperoleh.
Kaleng dijumpa di jalan, kaleng pula ditendang.
Tentunya hanya orang yang kurang
waras menendang kaleng di jalanan.
Perhelatan pemilihan legislatif (pileg)
17 April 2019 mendatang tentu ada yang terpilih dan banyak yang juga tidak
terpilih.
Hal tersebut menurut pihak Rumah
Sakit kejiwaan RSUD Madani Palu memungkinkan banyak yang akan depresi.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madani
Palu, tetap siap menerima dan melayani caleg yang depresi akibat gagal tidak
terpilih di pileg.
“Gagal sebagai caleg sangat
memungkinkan menimbulkan stress. Kami pasti layani, tapi tidak ada persiapan
khusus untuk itu, apalagi gedung kami ini juga menjadi salah satu yang
terdampak gempa kemarin,” jelas Direktur RSUD Madani Palu, Nirwansyah
Parampasi, Senin (18/3/2019).
Meski tidak ada persiapan secara
khusus, tetapi pihaknya tetap siap menampung caleg yang mengalami gangguan
mental atau depresi akibat gagal menjadi anggota legislatif nanti. Sebagai
rumah sakit kejiwaan, pihaknya tentu tidak menolak menangani pasien depresi,
dari latar belakang apa saja.
Hal senada disampaikan, Kepala
bagian Tata usaha RSUD Madani Palu Nurhasni, untuk mengantisipasi Caleg-Caleg
depresi pasca pemilu 17 April mendatang, pihaknya juga tidak melakukan
persiapan khusus dari segi fasilitas.
“Kalau kesiapan. Kami tetap siap
memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang mengalami depresi, begitu juga
para caleg kalau ada yang depresi. Kemudian untuk fasilitas, tetap seperti
biasanya dan tidak ada persiapan fasilitas khusus,” ucap Nurhasni.
Dirinya mengatakan, untuk penanganan
pasien depresi dan sakit jiwa, pihak rumah sakit juga telah menyediakan tenaga
medis dan dokter ahli psikologi serta ahli psikiater.
“Di rumah sakit ini kami
masing-masing punya tiga dokter ahli, ahli psikologi tiga orang dan psikiater
tiga orang. Jadi, ini cukuplah untuk penanganan pasien depresi dan sakit jiwa.
Apalagi kalau misalnya nanti ada Caleg yang depresi pasca pemilu ini tentu
tenaga medis kami cukuplah untuk memberikan pelayanan,” tambahnya. 
Tentunya dirinya berharap pasca
pemilu nanti tidak adalah Caleg yang sampai depresi, semuanya pasti akan legowo
dan menerima apapun hasilnya.***

Berita terkait