WARGA Desa Samarengga Kecamatan Menui Kepulauan digegerkan dengan penemuan mayat seorang perempuan yang terapung di laut pada tanggal 18 April 2019 lalu.
Informasi yang dihimpun oleh media ini, awalnya nelayan Desa Samarengga yang hendak melaut, Nasrun dan Azis tiba-tiba melihat ada benda yang mencurigakan terapung di laut. Merasa penasaran, sekitar pukul 13.00 Wita keduanya mendekati benda yang mencurigakan itu. Mereka sangat terkejut dan langsung berteriak karena benda yang terapung itu ternyata sesosok mayat perempuan.
Warga setempat yang mendengar teriakan mereka langsung lari menuju ke TKP. Tak menunggu waktu lama, para warga langsung mengevakuasi mayat tersebut ke darat. Saat ditemukan, kondisi tangan sebelah kanan korban sedang terikat tali disebuah perahu bertuliskan Sehati yang bermuatan gabus kosong.
Kapolres Morowali, AKBP Dadan Wahyudi yang dikonfirmasi Rabu malam (1/5/2019) terkait hal tersebut mengatakan bahwa saat ditemukan, identitas korban sudah tidak bisa lagi dikenali karena tubuh korban sudah membengkak dan wajah yang sudah tidak utuh lagi.
“Saat personil Polsek tiba, mayat sudah dimakamkan masyarakat setempat, namun jika dilihat dari kondisi mayat, agak sulit untuk dipastikan penyebab kematian melalui kasat mata, harus melalui otopsi” ungkapnya.
Dadan menejelaskan dari hasil penyelidikan sementara, penyebab kematian korban belum bisa dipastikan, meskipun ada indikasi pembunuhan karena saat ditemukan kondisi tangan kanan korban sedang terikat di perahu kosong dan pakaian yang dikenakan hanya BH berwarna ungu dan switer yang terlilit di lengannya.
“Kita masih menunggu pihak keluarga, kami juga sedang berkoordinasi dengan pihak Dokkes Polda Sulteng untuk mencari tahu penyebab meninggalnya korban berjenis kelamin perempuan tersebut, jadi kami belum bisa memberikan kesimpulan” jelas Dadan.
Dikatakannya, selain berencana akan melakukan otopsi terhadap korban, pihak Polsek Bungku Pesisir dan Polres Morowali juga akan terus berusaha mencari tahu pemilik perahu tempat mayat tersebut diikat.
“Personil kita masih mencari tau siapa pemilik perahu itu, bila ada warga yang merasa kehilangan keluarga terutama perempuan, bisa menghubungi Polsek terdekat atau Polres, ciri-ciri korban rambut adalah rambut keriting sebahu, tinggi sekitar 160 cm dan umur sekitar 60 tahunan,” tandasnya.**
Reporter/Morowali: Bambang Sumantri