Jaringan Lalot, 67 Orang Terancam Tak Jadi Umroh

  • Whatsapp
banner 728x90
Ket foto: suparman (foto: yohanes clemens/KP)

 Reportase: Yohanes clemens
SEBANYAK
67 orang warga Kota Palu dan sekitarnya di Sulawesi Tengah terancam tidak dapat
menunaikan ibadah umroh di pertengahan bulan suci Ramadan 1440 hijriah. Hal itu
disebabkan pelayanan di Kantor Keimigrasian Kota Palu hingga kemarin belum
dapat mengeluarkan parpor yang secara adminitrasi sudah diselesaikan di kantor
pos dan giro.
Salah satu warga, H Moh Ali kepada kaili post
kemarin (16/05/2019) menyebut bahwa dirinya dan keluarganya rencananya akan
menunaikan ibadah umroh awal Juni mendatang. Seluruh persyaratan pihak biro
travel telah diselesaikan. Bahkan pembayaran parpor melalui kantor Pos dan
Giro, sebutnya.
Seharusnya, sebut Moh Ali, Senin 13 Mei 2019
lalu, sesuai dengan ketentuan pembayaran paspor sudah diterbitkan. Tetapi,
hingga Kamis 16 Mei 2019 kemarin, ia gusar karena belum juga terbit parpornya.
‘’Alasan pihak Imigrasi ada perubahan aplikasi yang lebih baik. Tapi
kenyataannya hingga kini belum terbit.’’ Terangnya di Masjid Raya Lolu Palu
Timur. Ia bersama dengan keluarganya mengaku gelisah dengan pelayanan tersebut.
Sementara di lain pihak, Kepala Kantor Imigrasi
Kelas 1 Palu, Suparman menolak bahwa pihaknya memperlambat pelayanan penerbitan
parpor. Hal itu semata-mata karena pelayanan jaringan koneksivitas
telekomunikasi, Telkomsel yang lalot.
Kami akui mungkin jaringan Telkomsel kami
kurang sepadan dengan kebutuhan sehingga lambat. Bukan karena server yang
menggunakan system versi kedua,’’ terangnya ketika dikonfirmasi.
Dengan sistem versi kedua, malah pelayanan akan
ditingkatkan. Yaitu jaringan Imigrasi Palu terkoneksi dengan Dukcapil. Dengan
demikian, saat nama pengaju diimput akan konek datanya dengan Dukcapil. Misalkan,
kata Suparman, jika KTP yang digunakan palsu, maka system akan menolak.
Langsung
kita batalkan bila ada data yang tidak sesuai dengan Dukcapil. Itulah kelebihan
versi kedua dan fitur-fiturnya lebih rinci, tujuannya pun jelas,’’ kata
Suparman.
“Ini yang menjadi kendala,
namun ada yang sudah mengajukan tapi masih sampai pada tahap foto, ada juga
yang sampai pada tahapan entry saja dan ini yang kita masih menunggu.
Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah dapat digunakan. Kemarin-kemarin bagus. kemarin
sampai 30 pemohon langsung semuanya selesai, tapi hari ini macet lagi, memang
masih ada kendala di jaringan
,’’ sambungnya.
Ia pun menolak ada sebanyak 67 calon
jemaah umroh yang belum terdaftar. Sesuai data sebanyak 30-an saja, itu pun hanya
tambahan dari tahun lalu yang tidak diberangkatkan dan tahun ini
diberangkatkan. “Olehnya kami memohon maaf terhadap pelayanan saat ini,
dan mungkin kepada masyarakat yang mengajukan password tapi belum lancar,
segera kami hubungi lagi melalui hpnya masing-masing,” pungkasnya.**

Berita terkait