Bukti OPD dan BKKBN Tak Tumpang Tindih, Sekdaprov Terima Karya Kencana

  • Whatsapp
SEKRETARIS Daerah Provinsi Sulteng DR Moh. Hidayat Lamakarate menerima penghargaan Dharma Karya Kencana
Sumber/editor: Humpro sulteng/ Andono wibisono
SEKRETARIS Daerah Provinsi Sulteng DR Moh. Hidayat Lamakarate menerima
penghargaan Dharma Karya Kencana yang diserahkan Deputi KB dan Kesehatan
Reproduksi BKKBN pusat DR Dwi Listyawardani di puncak acara Hari Keluarga
Nasional (Harganas) ke-26 tingkat Provinsi Sulawesi Tengah 2019 Rabu (31/7/2019),
di hunian sementara (Huntara) Kelurahan Petobo, Palu.

Selain Sekdaprov, sejumlah kader dan penyuluh terbaik juga menerima penghargaan
atas komitmen mereka menyukseskan program-program Kependudukan, KB dan
Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Sulteng. Peringatan harganas 2019 mengangkat
tema “Hari Keluarga, Hari Kita Semua” dengan slogan “Cinta Keluarga, Cinta
Terencana, Cinta Indonesia”


“Ini murni kesadaran, bukan harapan untuk dapat penghargaan, kalaupun
dapat Saya ucapkan terima kasih,” ujar sekda yang terpanggil selalu mendukung
program-program BKKBN. Terkait itu, dalam sambutan gubernur yang dibaca, Ia
menuturkan Bangsa Indonesia akan segera menyambut bonus demografi dan Indonesia
emas 2045 sehingga dibutuhkan strategi dan kolaborasi yang bukan hanya bertumpu
pada BKKBN.

Adanya kerja-kerja OPD di era desentralisasi yang dianggap tumpang
tindih dengan BKKBN secara halus ditepis sekda bahkan turut Ia koreksi. “Tidak
ada kerja yang tumpang tindih karena Saya yakin BKKBN tidak mampu mengcover
semua dan walau program sama tidak mengapa karena pembiayaan kan berbeda,” Ia
meluruskan.

“Tinggal nanti BKKBN di ruang mana dan dinas ada di mana supaya
keterjangkauan semakin luas,” tambahnya melengkapi supaya antar OPD dan BKKBN
saling mengisi satu sama lain.

Dwi Listyawardani pada momen tersebut mengajak masyarakat Sulteng mendukung
gerakan kembali ke meja makan dan membatasi akses sosmed serta gadget lain
mulai pukul 18.00 sampai 21.00 Wita atau gerakan 18-21. Supaya di jam-jam
krusial itu harapnya keluarga bisa leluasa menginternalisasi nilai-nilai
ketahanan yang mencakup pada 8 fungsi keluarga yaitu agama, sosial budaya,
cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan sosialisasi.

‘’Inilah dasar-dasar Kita membina keluarga,” tegasnya. ‘’Jangan gara-gara
gadget Kita lupa dengan anggota keluarga,” tambahnya memperingatkan bahaya
kecanduan gadget belakangan ini. Hadir di acara, Bupati Morowali Utara,
Sekda Tolitoli, Asisten 1 Kota Palu, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, para
pejabat lintas sektor, penyuluh dan kader serta masyarakat penghuni huntara
Petobo.**

Berita terkait