Gawat, 280 Ruang Kuliah Untad Belum 50 Persen

  • Whatsapp
Wakil Rektor Untad Bidang Umum dan Keuangan, Dr Muhammad Nur Ali M.Sc/Foto: YCN/Kailipost

Wakil Rektor Untad Bidang Umum dan Keuangan, Dr Muhammad Nur Ali M.Sc, menjelaskan, sebagian ruang perkuliahan di Universitas Tadulako (Untad) masih dalam perbaikan pasca terdampak bencana pada 28 September 2018.

Kata Nur Ali, dari total 280 ruangan yang akan diperbaiki, yang selesai belum mencapai 50 persen. Namun, kita akan terus berupaya agar secepatnya bisa selesai, agar tidak menghambat layanan akademik.

“Mengingat masa tanggap darurat telah selesai, kelanjutan perbaikan infrastruktur di Untad harus mengikuti aturan normal. Hal tersebut dikatakan sedikit menghambat percepatan perbaikan karena proses harus sesuai aturan,” jelasnya.

“Saya optimis, perbaikan ruang perkuliahan bisa selesai hingga akhir Desember 2019. Namun kalau soal perbaikan Laboratorium dasar Untad,  saya belum bisa memberikan kepastian. Target  untuk perbaikan secara penuh sangat tergantung kepada pemerintah karena harus mengikuti aturan,” tandasnya.

Bangunan Untad Yang Masih Belum Mendapat Perbaikan Pasca Bencana 28 September 2018 Silam/Foto: YCN/Kailipost

Seperti diketahui, sejumlah infrastruktur di lingkungan Untad turut terdampak guncangan gempabumi 7,4 SR pada 28 September 2018. Sebagian mahasiswa sempat harus mengikuti kuliah di tenda-tenda darurat.

Untad terus melakukan berbagai hal dalam percerpatan penyelesaian perbaikan Untad. Upaya yang ditempuh diantara finalisasi terhadap pihak World Bank dan Kementerian PUPR yang menangani perbaikan Untad.

Sebelumnya, Rektor Untad Prof Dr Ir H Mahfudz MP berharap rekonstruksi sejumlah ruang kuliah di kampus yang ia pimpin bisa rampung secepatnya. Rektor juga berharap kerjasama pimpinan fakultas dalam mendukung proses rekonstruksi ruang perkuliahan. Sebab informasi yang diterima ada pihak fakultas terkesan menghambat perbaikan ruang kuliah.

“Pihak fakultas dan teman-teman dosen harus bisa memahami keadaan sekarang, toleransi harus diutamakan. Kalaupun terganggu perkuliahan itu demi perbaikan. Kalau harus mencari tenda untuk perkuliahan karena ruang kuliah yang diperbaiki apa boleh buat,” terang Prof Mahfudz.

Untad sendiri mendapat kucuran anggaran untuk pemulihan dari Pemerintah pusat mencapai Rp283 miliar. Anggaran tersebut untuk memperbaiki dan membangun kembali sejumlah bangunan yang rusak di Untad akibat guncangan gempa 7,4 SR.

Sejumlah bangunan Untad yang terdampak guncangan gempabumi mulai dilakukan perbaikan sejak Januari 2019. Perbaikan ditangani langsung oleh Satgas Rekonstruksi PUPR dibawah koordinasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI.

Reporter: Yohanes Clemens

Berita terkait