Dalam lima tahun terakhir Indonesia telah melakukan pembangunan infrastruktur besar-besaran di seluruh penjuru negeri. Upaya itu akan terus dilakukan untuk mengejar ketertinggalan infrastruktur Indonesia.
Presiden Joko Widodo mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur Indonesia, walau pembangunan infrastruktur telah dilakukan besar-besaran dalam lima tahun terakhir.
Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo melalui sambutan tertulis yang dibacakan Gubernur Sulawesi Tengah Drs.H.Longki Djanggola .M.Si dalam peringatan Hari Bakti ke-74 PUPR yang dipusatkan di kantor Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa (03/12/19).
Presiden mengatakan per 2018 peringkat infrastruktur Indonesia berada di posisi 71 dari 140 negara. Di tingkat ASEAN daya saing infrastruktur Indonesia berada di posisi 5, di bawah Thailand, Brunei, Malaysia, dan Singapura.
Presiden juga mengajak seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah untuk bersinergi dan menyepakati mana tanggungjawab pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan kabupaten/kota.
Sinergi itu akan berpengaruh besar dalam kesuksesan agenda pembangunan berikutnya.
Selama lima tahun ke depan Indonesia akan, antara lain, membangun 60 bendungan, 1000 embung, 500 ribu hektarjaringan irigasi baru, 2500 km jalan tol, dan 60 ribu km jalan baru.
Pelaksanaan Peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU) Tingkat Provinsi Sulteng ini rata-rata menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah.
Bahkan Gubernur Sulteng Longki Djanggola yang bertindak selaku inspektur upacara menggunakan baju batik tenun Donggala serta menggunakan siga yang merupakan pakaian khas suku Kaili.
Peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU) Ke-74 Tahun ini mengangkat Tema Sigap Membangun Negeri Untuk Indonesia Maju.
Turut hadir dalam peringatan ini Kapolda Sulteng Irjen Lukman Wahyu Heriyanto, Danrem 132 Tadulako Kol Inf Agus Sasmita. **
Sumber: Biro Humas & Protokol Pemprov Sulteng