Penghuni Huntara Petobo Resah, Warga Mulai Ukur Tanah

  • Whatsapp

Penyintas yang bermukim di Hunian Sementara (Huntara) Kelurahan Petobo mulai resah. Pasalnya, warga pemilik lahan tersebut mulai melakukan pengukuran tanah di lokasi mereka tinggal saat ini. Hal itu terungkap dalam Reses anggota DPRD Palu, Ratna Maya Sari Agan, Senin (2/12/2019).

“Reses pada hari ini, beberapa masyarakat mengeluhkan bahwa warga pemilik tanah, mulai mengukur tanah tersebut. Hal ini tentu saja meresahkan warga penghuni Huntara. Olehnya saya mendorong pemerintah Kota Palu, untuk menyikapi hal ini. Karena kepastian Hunian Tetap bagi mereka, belum jelas,” ungkapnya.

Selain itu kata anggota Komisi B DPRD Palu itu, warga penghuni Huntara Kelurahan Petobo juga mengeluhkan tentang pembuangan air di Tempat tersebut. Karena antara pipa pembuangan sisa limbah cucian dan wc disatukan. Sehingga air meluap hingga menggenangi lingkungan sekitarnya. “Hal ini secepatnya harus disikapi pemerintah Kota Palu,” tegasnya.

Disamping itu, politikus Partai Amanat Nasional tersebut menginisiasi penumbuhan ekonomi bagi masyarakat penyintas yang ada di Huntara Petobo, dengan membentuk kelompok usaha. Sebagai langkah dalam menjadikan Petobo menjadi kelurahan inovatif. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada disekitar, diantaranya adalah produksi kelor.

Tentu saja hal itu kata Ratna Sari Maya Agan, harus didukung oleh pihak pemerintah Kota Palu. Dalam hal penganggaran hingga pemasaran produksi mereka.

“Dalam waktu dekat ini, saya akan berkoordinasi dengan instansi yang membidanginya terkait hal tersebut. Dalam laporan reses nantinya, pemerintah kota Palu harus menyikapi hal ini,” jelasnya.

Warga penyintas Kelurahan Petobo lanjut Ratna Sari Maya Agan meminta peningkatan pelayanan kesehatan selama 1X24 jam. Ditambahkanya, masyarakat juga meminta untuk dilaksanakanya pelatihan pertukangan serta penerbitan sertifikat bagi mereka. ***

Reporter: Firmansyah Lawawi

Berita terkait