Palu,- Ketua DPW NasDem Sulawesi Tengah (Sulteng) Atah Mahmud mengatakan tahun 2020 partai NasDem harus bisa memberikan resolusi sebagai tahun lepas landas bagi Provinsi Sulteng, dimana rakyat terlepas dari segala kecemasan.
Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam acara Refleksi Akhir Tahun Partai NasDesm Sulteng 2019 pada Sabtu (28/12/2019) malam di Taman Gor Kota Palu.
Kegiatan ini dihadiri seluruh Pengurus DPW dan DPD Partai NasDem se Sulteng, Anggota Legislatif dari partai NasDem tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, dan seluruh Kader se Sulteng. Tampak hadir Dandrem 132 Tadulako, l Polda Sulteng, tokoh agama, tokoh pemuda dan Tokoh Masyarakat.
Mahmud mengatakan, jika sebelumnya kita telah memiliki pengalaman politik dan melewati bencana alam yang telah menyengsarakan hidup sebagian rakyat, tentu refleksi tahun ini menjadi momentum melahirkan resolusi pada tahun 2020.
Menurut Mahmud kita harus menunjukan jalan terang bagi rakyat korban becana. Layaknya kegelapan arah, begitulah keadaan puluhan ribu pengungsi yang tidak memiliki nasib jelas.
Resolusi kedepan bukan lagi sekedar menyalahkan api sebagaimana yang sudah kita lakukan, seperti membagikan bantuan sembako, tenda, air minum dan makanan, semua itu hanya merupakan langkah-langkah karitatif yang hanya sampai pada meredam rasa haus.
“Sesungguhnya yang rakyat butuhkan di daerah ini adalah kekuasaan yang memihak dan memahami rakyat. Pemimpin yang tidak membiarkan masyarakat kehausan dibawah atap langit dan terbakar berlantai tanah, atas dasar inilah kita tidak boleh diam,” ucap Mahmud.
Sebagai partai pemenang dalam kontestasi politik daerah di Sulteng, Ketua DPW Mahmud mengingatkan seluruh kader NasDem agar tidak larut dalam kebanggaan dari capaian hasil keringat politik.
Euforia harus kembali ditrasfunsikan kedalam jiwa raga kader menjadi energi konsolidasi. Ideologi Partai NasDem harus benar-benar telah mengalir dalam darah dan jiwa raga kader secara kosekuen.
Segala energi yang kita miliki harus ditransfusikan diinjeksi menjadi tenaga moral, energi kebatinan yang besar untuk menang seratus persen pada Pilkada tahun 2020.
“Sebeb pekerjaan politik yang inti dan merupakan penentu adalah memenangkan Pilkada tahun 2020 sebagai dasar berkaca pada Pemilu 2024 mendatang,” kata Mahmud.
Dalam kesempatan itu, Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem Sulteng Rusdi Mastura mengatakan
Sulawesi Tengah membutuhkan pemimpin yang berani berkata jujur kepada rakyatnya.
Prinsip membangun dengan kejujuran adalah mendahulukan rakyat ketimbang kantor, mendulukan investasi ketimbang kantong sendiri.
Kita menginginkan empati pemimpin melihat masyarakat yang tinggal di tenda pengungsian. Sedih melihat, malam dingin, siang kepanasan.
Seorang pemimpin harus menyampaikan niatnya kepada rakyat, membuka mata terhadap masalah yang dihadapi daerah. Kelemahan dan potensi yang bisa kita lakukan.
Rusdi Mastura dalam sambutannya mengatakan melihat potensi sumberdaya alam, Sulteng merupakan satu-satunya Provinsi yang memiliki tiga perairan sekaligus. Ini tidak dimiliki Provinsi lain di Kepulauan Sulawesi.
” Apa saja perairan itu adalah Teluk Tomini, Teluk Tolo, Selat Makasar dan Laut Sulawesi. Jika melihat potensi perairan itu maka seharusnya Sulteng menjadi Produsen sumberdaya hasil perikanan terbesar di Indonesia bagian Timur sebagai aset pendapatan daerah,” tutur Rusdi.
Kita harus mengetahui potensi ini, terkait dengan keuntungan letak dan lokasi yang membuat kita unggul secara alamiah dibanding Provinsi lain.
Terpenting, kita menyadari bahwa para pelaku usaha di dunia menyepakati untuk mengantisipasti kelangkaan bahan bakar fosil maka transportasi dunia akan bergeser ke pengunaan listrik dengan komponen dasar baterai litium.
” Perkembangan dunia membuat terjadinya tranformasi energi dasar dibidang transportasi dari penggunaan minyak fosil ke energi litium yang dikenal dengan mobil listrik. Yang inshaa Allah Kabupaten Morowali akan menjadi gudang dari baterai Litium itu,” jelas Rusdi Mastura.
Hanya dengan prespektif inilah kita bisa melihat Sulteng lepas landas dari bencana dan menjadi lampung masa depan Ibu Kota Negara sebagai daerah penyangga masa jasa Sumber Daya Manusia (SDM) produksi, distribusi dan konsumsi kebutuhan Ibu Kota Negara di Kalimantan mendatang.***
Reporter: Supardi