Palu,- Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Demokrat Dapil Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid memastikan diri akan maju dalam kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tengah (Sulteng) tahun 2020 sebagai 01 atau Calon Gubernur.
Selaku pengurus Partai, Anwar menyebut dirinya diperintahkan oleh Demokrat untuk ikut bertarung dalam perhelatan Pilgub Sulteng sebagai calon gubernur. Jika maju sebagai Wakli Gubernur mending tetap di DPR RI. Ditambahkanya partai Demokrat memiliki empat kursi, ini adalah modal.
“Itu perintah Partai, jika partai perintahkan saya akan laksanakan. Kalau partai suruh tiarap saya akan tiarap,” kata Anwar Hafid kepada Awak Media, Minggu (29/12/2019) di Cafe Triple-F Kota Palu.
Secara regulasi apabila anggota DPR, Maupun TNI/Polri mencalonkan diri menjadi Kepala Daerah maka harus memundurkan diri. Itu aturan tegas dan sampai Pilkada 2020 belum akan direvisi.
Mantan Bupati Kabupaten Morowali itu mengatakan, dalam pertarungan ini penuh resiko, tetapi harus mengorbankan yang sudah ada agar bisa membantu langsung masyarakat.
Banyak masyarakat bertanya terkait kesiapan maju sebagai Gubernur, bahkan ada yang mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki rasa syukur karena baru beberapa bulan dilantik sebagai anggota DPR RI lalu memilih mundur dan bertarung di Pilgub Sulteng.
“Saya hanya bilang, saya maju karena banyaknya keluhan. Kalau menjadi anggota DPR RI belum menjamin keluhan itu bisa segera saya selesaikan. Tapi kalau saya kepala daerah pasti saya jamin,” tutur Anwar Hafid.
“Dengan menjadi Gubernur maka keluhan akan segera dieksekusi saat itu juga,” tambah Anwar.
Apalagi secara biografi, dirinya memang berlatarbelakang eksekutor, mulai kepala Desa, Camat, kepala bagian dan terpilih menjadi Bupati dua periode.
Bagi Anwar, yang terpenting pada Pilkada mendatang, yaitu masyarakat jangan sampai pragmatis memilih pemimpin hanya yang memiliki uang. Sebab menjadi kepala daerah di Sulteng harus memiliki desain pembangunan yang baik agar bisa mendapat tumpahan kemakmuran dari Ibu Kota Negara yang baru di Kalimantan.
Reporter: Supardi