NSL Minta CSR Bank Sulteng Sentuh Korban Bencana, Bukan Patung !

  • Whatsapp
banner 728x90

KETUA DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Hj Nilam Sari Lawira siang tadi (14/01/2020) meminta manajemen Bank Sulteng mengaji kembali CSR ke Kota Palu berupa patung. ‘’Masih banyak warga Palu yang susah. Apa gunanya patung di tengah penyintas yang masih ribuan.

Responsibility sosial namanya ya harus merespon kondisi sosial,’’ tegasnya ketika menerima rombongan komisaris dan direksi Bank Sulteng di ruangannya. NSL didampingi anggota Komisi II Irianto Malingong dan Yahdi Basma.

Kedatangan manajemen bank plat merah Sulteng Itu memaparkan summary progres jelang RUPS bulan ini.

NSL mengingatkan soal relaksasi bagi debitur dari kalangan korban bencana & beberapa soal utilitas, koneksitas & profesionalitas Bank Sulteng, sebagai banknya rakyat Sulteng.

‘’Saya juga berkesempatan menyampaikan beberapa hal, termasuk soal rencana Patung Soekarno di Taman GOR Reborn Palu, CSR Bank Sulteng di program pemberdayaan ekonomi korban bencana Padagimo, dan ide pembangunan titik destinasi geowisata sederhana di minimal 2 (dua) titik venue terdampak parah bencana Padagimo.’’ terang NSL.

Soal “patung Bung Karno”, NSL tegaskan pentingnya program lain yg lebih menyentuh aspek pemberdayaan ekonomi korban bencana, ketimbang sekedar bikin patung di tengah korban bencana yg masih terkatung-katung.

Rahmat A.Haris, Dirut Bank Sulteng menegaskan, soal “patung” seperti yg diberitakan media, adalah tidak benar. Semua kata Rahmat masih akan ditinjau lagi setelah banyaknya respon publik akhir akhir ini. Nilainya juga bukan Rp3 miliar, karena itu tidak mungkin CSR ke Palu sebesar itu. **

sumber/editor: yahdi basma/andono wibisono

Berita terkait