Imlek Adalah Perayaan Kebudayaan: Gubernur Ingin Warga Tionghoa Ikut Majukan Sulteng

  • Whatsapp

Tahun Baru Cina atau Imlek, bukan lah perayaan keagamaan tapi menjadi perayaan kebudayaan yang bisa dinikmati semua kalangan.

Lewat spirit itu, Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Sulteng melaksanakan Perayaan Imlek 2571 dan HUT ke-1 INTI Sulteng yang dihadiri Gubernur Drs. H. Longki Djanggola, M.Si.

Acara berlangsung meriah dan diisi penampilan kebudayaan khas Tionghoa seperti atraksi Barongsai yang tampil menyambut kedatangan gubernur di lokasi acara, Kafe Kalora, Minggu malam (16/2).

Gubernur Longki berharap imlek kali ini membawa berkah bagi Provinsi Sulteng sehingga masyarakat semakin rukun dan sejahtera.

Bagi gubernur, warga Tionghoa sudah menjadi bagian dari entitas Sulteng karena sifat warganya yang cepat menyesuaikan diri dan tidak pernah berselisih paham dengan etnik lain.

“Mari tingkatkan kebersamaan dan persaudaraan antar etnis karena Kami sangat mengharapkan etnis Tionghoa memajukan Sulawesi Tengah,” harapnya mengajak.

Sebelumnya Ketua INTI Sulteng Rudy Wijaya menyampaikan bahwa organisasi INTI didirikan sebagai wadah warga Tionghoa untuk berkontribusi.

“Tapi sifatnya tidak eksklusif,” jelasnya sehingga etnik apapun bisa ikut gabung di dalamnya.

Adapun kontribusi INTI bagi peningkatan SDM lanjutnya lewat pengiriman putra-putri berprestasi melanjutkan pendidikan ke Negeri Tirai Bambu, Cina.

Meski dari beberapa peserta, ada yang terpaksa kembali ke tanah air karena merebaknya virus corona tapi organisasi INTI tegasnya tetap berkomunikasi dengan mahasiswa Sulteng yang masih bertahan di sana.

Di antara undangan, nampak hadir Ketua DPRD Sulteng Nilam Sari Lawira, SP, MP, Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Dr. Moh. Hidayat Lamakarate, M.Si, Wakil Bupati Sigi Paulina, Sekjen INTI Pusat, mantan walikota Rusdi Mastura, Ketua MUI Palu Prof. Dr. Zainal Abidin Ishak, M.Ag, Forkopimda, dll. ***

Sumber: Ro Humas dan Protokol Setdaprov Sulteng

Berita terkait