Kepemimpinan Kolaboratif Cocok Tangani Bencana

  • Whatsapp

Palu, – Dalam rangka mencari model kepemimpinan kolaboratif penanganan kecelakaan, bencana dan potensi membahayakan nyawa manusia, Badan Pertolongan dan Pencarian (Basarnas) Palu mengadakan diskusi dan rapat koordinasi di Villa Sutan Raja, Jum’at (7/2).

Kegiatan dihadiri Deputi Basarnas Bidang Bina Tenaga dan Potensi Abdul Haris Achadi, SH, DESS, Sekda Provinsi Sulteng Dr. Moh. Hidayat Lamakarate, M.Si, Walikota Palu Drs. Hidayat, M.Si, Wakil Bupati Donggala Moh. Yasin, S.Sos, Danrem 132/Tadulako Kol. Inf. Agus Sasmita, Kepala Basarnas Palu Basrano dan unsur terkait.

Pada kesempatan itu, Sekda menyampaikan pandangan terkait kepemimpinan kolaboratif sesuai pengalamannya saat menghadapi bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi 28 September 2018.

Kondisi saat itu Ia gambarkan sangat kritis karena akses komunikasi putus, listrik padam, korban berjatuhan, dan banyak pejabat utama yang tidak berada di tempat sehingga sulit berkoordinasi.

Olehnya peristiwa kemarin mesti jadi pembelajaran untuk menetapkan suatu model organisasi kepemimpinan darurat karena Bangsa Indonesia hidup di atas potensi bencana yang sangat besar.

“Agar ketika bencana sistem ini bisa langsung bekerja,” harap sekda supaya perangkat kepemimpinan tidak lumpuh di saat darurat.

Senada dengan sekda, Deputi Basarnas Abdul Haris juga menguatkan perlunya model kepemimpinan kolaboratif selama masa tanggap darurat dan proses pencarian dan pertolongan korban.

Olehnya agar benar-benar terwujud maka ego sektoral instansi masing-masing harus disampingkan terlebih dahulu.

“Memang baju Kita beda tapi hati Kita satu untuk kemanusiaan. Supaya orientasi Saya berganti jadi Kita,” tegasnya menguatkan esensi kepemimpinan kolaboratif di hadapan peserta.***

Sumber: Humas dan Protokol Setdaprov Sulteng

Berita terkait