Potret Miris Pendidikan di Ngata Katuvua Dongi-Dongi Poso

  • Whatsapp
SATAP Sedoa Kelas Jauh Dongi-Dongi
banner 728x90

Poso,- Kondisi Sekolah Darurat di Ngata Katuvua Dongi-Dongi, Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso sangat memperihatinkan. Pasalnya Sekolah Menengah Pertama (SMP) ditempat itu tidak memiliki bangunan yang layak dengan Status Kelas Jauh, dari SMP Satu Atap (SATAP) Sedoa.

Musi Tolenguju,S.Pd Penanggungjawab SATAP Sedoa Kelas Jauh Dongi-Dongi, saat ditemui Kailipost.com Selasa (11/02/2020) mengatakan bahwa sekolah itu awalnya sebagai Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Paket B, Kemudian di Tahun 2013 menjadi SATAP.

“PKBM pada awalnya, waktu itu muridnya hanya kurang lebih 15 orang. Setelah menjadi SATAP sejak 2013, hingga saat ini sudah beberapa kali penamatan. Penamatan Pertama itu empat orang, Penamatan Kedua delapan orang, Penamatan Ketiga sembilan orang.” Ungkapnya.

Menurutnya  Tahun ini jumlah Peserta Didik 53 orang terbagi  atas: Kelas 7 sejumlah 20 0rang, Kelas 8 Sejumlah 20 Orang dan Kelas 9 Sejumlah 20 orang.

Lanjut Dia, di sekolah itu belum ada Kepala Sekolah, hanya saja dirinya menjadi penanggungjawab dan ia melihat kemajuan anak didiknya misalnya setelah lulus mereka bisa berprestasi di Sekolah Menengah Atas (SMA) tempat mereka melanjutkan Pendidikan.

Sekolah yang berlantaikan tanah itu sebagai potret pendidikan di Ngata Katuavua Dongi-Dongi.

“Saat ini ada empat orang Guru yang mengajar disini, ibu Firda,S.Pd, Rina,SE, Superson dan Saya Sendiri. Mereka punya Gaji belum jelas, kadang satu Triwulan dapat Rp.500.000, Kalo saya Rp.750.000.” Curhatnya.

Musi juga Berharap kedepan ada perhatian Pemerintah Kabupaten Poso untuk membangun Gedung Sekolah yang saat ini menjadi tempatnya mengajar.

Senada dengan itu, Firda,S.Pd Guru yang juga mengajar di SATAP tersebut mengatakan bahwa Fasilitas Pendukung untuk pembelajaran masih sangat terbatas.

“Disini Juga ada Pembelajaran TIK, tetapi hanya menggunakan Satu Komputer sehingga harus bergantian. Kemudian juga masih kekurangan Buku pembelajaran dan Ruang Belajar kekurangan Bangku.”

Ia juga mengatakan Kekurangan Buku menjadi kendala sehingga dalam pembelajaran  dilakukan secara monoton.

“Saya ingin menyampaikan kepada pemerintah, tolong perhatikan  sekolah kami yang ada di Dongi-Dongi ini. Kita ingin ruang belajar yang baik, fasilitas Pendukung yang baik terus juga buku-buku yang memadai.” Harapnya.

Hal itu juga disampaikan Irwandi salah seorang Peserta Didik agar pemerintah bisa memperhatikan sekolah mereka

“Semoga Sekolah kami cepat dibangun.”Ucapnya. ***

Reporter: Arman Seli

Berita terkait