Kearifan Lokal Salena Hindari Penyakit Menular

  • Whatsapp
Foto: Ilustrasi masyarakat salena sedang melakukan ritual adat
banner 728x90

Corona agak mirip dengan salah satu kosa kata dalam bahasa kaili Karona yang berarti Sungai tetapi kali ini kita tidak membahas Sungai palu atau Buaya Berkalung Ban (B3). Tetapi Corona adalah salah satu virus yang membuat warga bumi takut bukan kepalang. Iya, sampai orang yang berumrah diberhentikan sementara oleh otoritas arab saudi seakan lebih mengerikan daripada neraka.

Virus yang juga disebut Covid-19 ini menjadi hantu di abad 21, Pasalnya begitu banyak orang yang takut secara berlebihan hingga berantri panjang di apotik. Penulis tidak menjelaskan secara utuh Virus Corona dalam sudut pandang kesehatan. Tetapi ada satu hal yang menarik tentang tradisi suku kaili di lembah palu, dalam hal ini kita mencoba mengambil satu studi kasus di Lingkungan Salena,Kelurahan Buluri,Kecamatan Ulujadi,Kota Palu.

Satu hal yang menarik di Salena adalah dilarang minum berdiri karena dianggap nompokio Ju’a Bete ngga ghi sa kampuna, jika diartikan dalam bahasa indonesia maka berkonotasi “mengundang penyakit dari negeri orang lain.” atau dalam bahasa kaili sub-etnis Unde orang salena menyebut Nakapali (Pantangan). Dunia medis juga menyebutkan jika minum berdiri sebagaimana di lansir di liputan6.com bahwa air yang diminum dengan cara berdiri, masuk melewati sistem mengalir lurus dan tidak benar-benar mencapai organ tubuh seharusnya. Akibatnya,kotoran yang seharusnya keluar malah tersimpan di ginjal dan kandung kemih dan bisa menimbulkan penyakit.

Kemudian juga kebiasaan orang salena jika wabah penyakit di derita oleh sebagian besar masyarakat di kampung maka harus berpindah tempat “ Polinja ghi ntanina, supaya unde mendai Ju’a.” Artinya bagi yang belum menderita penyakit segera berpindah tempat agar tidak menular, hal ini adalah upaya menghindari penularan dengan cara mengasingkan diri ketempat lain.

Selain itu, Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, orang yang sedang sakit atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah di kutip dari alodokter.com

Tulisan ini berdasarkan budaya tutur orang salena kepada generasi penerusnya dan masih menjadi sistem sosial masyarakat setempat. Secara garis besar Kailipost.com ingin menjelaskan tradisi orag salena yang menghindari penyakit dengan mengasingkan diri atau tinggal terpisah dengan orang lain untuk sementara waktu. Selanjutnya pantangan minum berdiri yang dianggap sebagai tindakan yang bisa mengundang penyakit dari negeri orang lain sebagaimana pemberitaan di Kompas.com yang menyebut Wuhan adalah wilayah pertama kali di china menjadi tempat virus itu pertama kali muncul desember lalu dan menyebar ke berbagai belahan dunia. ***

Reporter: Arman Seli

Berita terkait