Palu,- Mandi disungai seorang siswa kelas tiga Sekolah Dasar (SD), tenggelam di sungai Lewara Palupi. Kejadian itu terjadi pada Minggu, (15/03) sekitar pukul 11.30 WITA. Hal itu dibenarkan Kapolres Palu, AKBP, H Moch Sholeh, SIK.
AKBP, H Moch, mengatakan, menurut keterangan saksi MH (14) yang juga merupakan teman main korban mengatakan bahwa MA (korban) nekat mandi di Sungai Lewara Palupi yang kondisinya memang sedang banjir.
Pada pukul 10.00 WITA, kata Kapolres, MH, dan salah satu saksi lain awalnya berinisiatif untuk mandi, kemudian datang korban dan berniat untuk ikut mandi namun dilarang oleh kedua saksi mata. Kemudian kedua saksi melihat korban sudah di dalam air pada bagian dekat arus yg deras. “Lalu saksi tegur jangan di arus deras, namun korban tidak mengindahkannya,” jelas Kapolres.
Setelah itu MH, lanjut Kapolres, melihat korban sudah tenggelam, sehingga ia berusaha menolong korban dengan cara berenang mendekati korban dan sempat memegang tangan korban, namun terlepas. Sehingga, karena kelelahan, MH memutuskan untuk kembali ke pinggir sungai, dan mencari kayu dengan tujuan untuk membantu korban.
“Namun saat kembali, korban sudah tidak kelihatan, dan saksi langsung mencari pertolongan kepada warga di sekitar tempat kejadian tersebut. Dan kemudian, pukul 11.30 WITA, datang pertolongan dari warga sekitar. Sehingga, korban berhasil di angkat dari dasar sungai lewara palupi, dan di berikan pertolongan nafas buatan oleh warga, namun korban sudah meninggal dunia,” ujarnya.
Sehingga, korban langsung dibawa ke rumah orang tuanya yang beralamat di Btn Palupi. “Keluarga korban menerima musibah ini, dan tidak bersedia dilakukan otopsi terhadap korban. Karena pada bagian tubuh korban tidak ditemukan tanda tanda kekerasan,” pungkasnya. ***
Reporter: Yohanes Clemens/Indra