Palu, – Kabar baik datang dari penemuan terbaru tentang bahan alami yang dapat menangkal Covid-19. Belum lama ini, gabungan peneliti Universitas Indonesia (UI) dan Intitut Pertanian Bogor (IPB) baru saja merilis bahan alami dari Indonesia yang menjadi kandidat antivirus Covid-19.
Dikutip dari Instagram @Univ_Indonesia, para peneliti tersebut menemukan tiga kandidat bahan yang dapat mencegah Covid-19, yakni jambu biji, kulit jeruk dan daun kelor. Ketiganya ditemukan senyawa antara lain hesperidin, rhamnetin, kaempferol, kuersetin dan myricetin.
Dari ketiga bahan alami yang telah dipaparkan, salah satunya sudah sangat akrab dan telah dikonsumsi oleh masyarakat suku Kaili di Sulawesi Tengah (Sulteng), yakni daun Kelor.
Daun kelor oleh masyarakat suku Kaili biasanya diolah menjadi sayur. Sayur kelor (Uta Kelo) saat ini juga telah menjadi kuliner khas dari Sulteng dan pomeo jika berkunjung ke Kota Palu.
Dekan FKUI Fahrial Syam dalam keterangan resminya, mengemukakan agar hasil penemuan ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
“Masyarakat kiranya memanfaatkan hasil temuan ini untuk mencegah dan meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan virus corona, melalui ketiga bahan alami tadi,” ungkap Guru Besar Universitas Indonesia itu.
Oleh karena itu, sesuai dengan statement dan arahan dari Dekan FKUI tersebut, masyarakat khususnya di Sulawesi Tengah diharapkan dapat lebih sering mengkonsumsi daun kelor, baik dalam bentuk sayur (Uta Kelo), teh maupun olahan daun kelor lainnya.
Tanaman kelor sendiri sangat mudah dijumpai hampir diseluruh wilayah Sulteng. Jadi, untuk memperolehnya pun tak sulit bahkan telah banyak dijual pula di pasar-pasar tradisional yang ada di Sulteng.
Kandungan daun kelor dipercaya dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh. Dengan sistem imun tubuh yang baik tentunya kita akan lebih kuat dari serangan bakteri dan virus itu sendiri.
Meskipun daun kelor sudah dinyatakan sebagai bahan alami pencegah virus korona, namun masyarakat juga diharapkan untuk tetap senantiasa menjaga kebersihan lingkungan sekitar mereka.***
Reporter: Indra Setiawan