Palu,- Menjelang kunjungan Presiden RI dalam meninjau progres pembangunan Hunian Tetap di Kota Palu pada bulan April mendatang, menjadi topik perdebatan dalam rapat dengar pendapat antara Panitia Khusus (Pansus) rehab rekon DPRD Palu bersama instansi terkait Pemkot Palu, Jumat (13/3/2020) di ruang sidang gabungan Dekot Palu.
Ketua Pansus Mohamad Syarif berharap target pembangunan Hunian Tetap (Huntap) Tondo yang dibangun oleh pihak yayasan Budha Tzu-Chi sebanyak 1500 unit, bisa terealisasikan sesuai target yang telah ditentukan.
“Saya ingin menanyakan berapa aplikator atau kontraktor yang menangani pembangunan Huntap Tondo. Apakah bisa mencapai target yang telah ditentukan, ” sebutnya.
Anggota Pansus lainnya, Muslimun menyoal terkait fasilitas Huntara yang dibangun oleh yayasan Budha Tzu-Chi sebanyak 1500 unit, menjadi polemik baru diantara penyintas korban bencana Kota Palu.
“Fasilitas isi dalam Huntap yang dibangun oleh Budha Tzu-Chi sangat baik. Sementara yang dibangun oleh pihak lainnya hanya standar saja. Hal ini bisa memicu penyintas lainnya menjadi iri,” tandasnya.
Selain itu, anggota Komisi C DPRD Palu itu juga menyayangkan intervensi yayasan Budha Tzu-Chi terkait penempatan penyintas di Huntara Tondo.
“Ok, kita berterimakasih kepada Budha Tzu-Chi yang telah membangun 1500 Huntap Tondo. Namun yang melakukan pengundian bagi warga yang akan menempati Huntap, adalah mereka. Ini kan ironis, seharusnya yang berwenang dalam hal itu adalah pemerintah daerah. Kalau mau membantu, ya bantu saja. Tidak usah pakai embel-embel, ” pungkasnya.
Menyikapi hal itu, kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Palu Zulkifli menyebutkan, bahwa pihak swasta yang melaksanakan pembangunan Huntap Tondo, sebanyak tiga kontraktor. Diantaranya adalah Langtera membangun 390 unit, PT. SBG Sinoma 100 unit dan PT. Pulau Intan 1004 unit Hunian Tetap.
“Jumlah total Huntap yang dibangun Budha Tzu-Chi di Tondo, sebanyak 1500 unit, selesai dikerjakan 366 unit dan belum dikerjakan 286. Progres hingga saat ini 848 unit. Target penyelesainya sebelum knjungan Presiden RI, hanya 1100 unit,” bebernya.
Terkait pengundian bagi warga yang akan menempati Huntap Tondo yang dilaksanakan Budha Tzu-Chi, Zulkifli mengaku bahwa data penyintas, berasal dari BPBD Palu. Setelah itu, pihak yayasan itu sendiri melaksanakan verifikasi dan undian.
“Hal ini juga menjadi pembicaraan dalam rapat bersama Satgas percepatan rehab rekon di kantor Gubernur. Namun pihak Budha Tzu-Chi tetap bersikukuh terhadap hal tersebut,” akunya.
Ditambahkannya, Walikota Palu telah melakukan koordinasi terkait beberapa perjanjian yang dibuat oleh Budha Tzu-Chi terhadap masyarakat yang akan menempati Huntap, diantaranya tentang komitmen setelah 10 tahun menempati Hunian Sementara, akan diambil kembali oleh pihak yayasan.
Setelah itu, pihak yayasan dan Pemkot Palu melakukan koordinasi, menghasilkan beberapa kesepakatan, Antara lain pemerintah menjamin bahwa lahan Hunian Tetap yang ditempati warga, akan diterbitkan sertifikat tanahnya.***
Reporter: Firmansyah Lawawi