Waktu Forrest sisa 3 hari, akankah upaya Penyelamatan B3 kembali Gagal ?

  • Whatsapp
Ahli Buaya asal Amerika, Forrest Galante usai memasang perangkap di Bantaran Sungai Palu. Foto: Rahmat/Kailipost.com

Palu,- Empat hari sudah ahli biologi alam liar Forrest Galante bersama tim berada di kota Palu setelah tiba pada selasa (10/03) pagi di bandara Mutiara Sis Aljufri.

Forrest Galante sendiri baru dapat memulai melakukan upaya penangkapan pada hari Jumat (13/03) siang, karena tiga hari sebelumnya Forrest Galante masih belum mendapat restu dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng.

Padahal sebelumnya jauh-jauh hari Forrest Galante telah mendapat izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada akhir bulan Februari.

Perizinan yang dilalui Forrest Galante memang tak semulus Matt Wright pemerhati satwa asal Australia yang sebelumnya telah melakukan upaya yang sama dan telah datang ke Palu pada dua kesempatan namun masih gagal.

Molornya perizinan Forrest Galante sendiri ditenggarai karena masalah izin pembuatan film dokumenter.

Pihak BKDSA Sulteng mengatakan pembuatan film dokumenter tersebut harus mendapat izin terlebih dahulu dari Gubernur Sulawesi Tengah.

Sementara Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola mengatakan bahwa izin evakuasi penangkapan buaya sepenuhnya ada pada BKSDA Sulteng.

Forrest Galante dan tim sempat merasa kecewa karena masalah tersebut membuat tiga hari ia berada di Palu seperti sia-sia. Namun Forrest Galante mengaku akan tetap memaksimalkan waktu yang tersisa untuk upaya penyelamatan buaya kalung ban tersebut.

Pada Jumat (13/04) siang Forrest telah memasang perangkap baru yang berukuran cukup besar dan terbuat dari besi yakni dengan ukuran panjang 5 meter, lebar 1,5 meter dan tinggi 1 meter.

Peralatan laim juga telah disiapkan olehnya antara lain panah harpun, pancing dengan kail khusus untuk buaya dan pakaian selam khusus untuk berkamuflase.

Tetapi timbul kembali pertanyaan akankah Forrest Galante dan tim akan berhasil atau kembali gagal seperti percobaan sebelumnya. Sedangkan Forrest Galante sendiri telah dijadwalkan akan kembali ke negaranya pada Senin (16/03) yang artinya hanya menyisakan waktu 3 hari lagi.

Dikonfirmasi oleh Tiara Susanto salah satu tim pendamping dari PT. Media Nusantara Film Bumi Hijaun dan Jungke Run Productions, ia mengatakan agenda Foresst Galante berada di Indonesia hanya sampai 16 Maret 2020.

“Forrest Galante dan tim memang dijadwalkan akan kembali ke negara mereka pada Senin (16/03),” Kata Tiara.

Tiara juga mengemukakan ada kemungkinan ditambahnya agenda Forrest Galante dan tim berada di Indonesia.

“Karena upaya penyelamatan sempat molor karena terkendala diperizinan, tidak menutup kemungkinan agenda Foresst Galante dan tim akan ditambah,” lanjutnya. ***

Reporter: Indra Setiawan

Berita terkait